Penjabat Wali Kota Kupang: Wartawan Itu Nafas Pembangunan

  • Whatsapp
Kegiatan Coffee Morning Penjabat Wali Kota Kupang bersama para Wartawan di Kota Kupang. (Foto: istimewa)

KUPANG, berandanusantara.com – Penjabat Wali Kota Kupang George Melkianus Hadjo rupanya sangat sangat mengapresiasi profesi Wartawan sebagai salah satu pilar pembanguan.

Saat dilantik pasca berakhirnya kepemimpinan Jefirtson Riwu Kore – Hermanus Man sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang tanggal 22 Agustus 2022 lalu, George Melkianus Hadjo mulai melakukan terobosan.

Read More

Mantan Atlet Kempo itu kemudian menjaring masukan dari berbagai stakeholder pembanguan. Salah satu yang tak kalah penting untuk didengar masukannya yakni dari para pekerja media (Wartawan) yang ada di Kota Kupang.

Sehingga, Jumat (26/8/2022) kemarin, Pemerintah Kota Kupang menggelar kegiatan Coffee Morning dengan menghadirkan puluhan Wartawan di Kota Kupang, untuk berdialog dan didengar masukannya kepada Penjabat Wali Kota Kupang.

Banyak hal yang dikemukakan para Wartawan kepada Penjabat Wali Kota Kupang George Melkianus Hadjo saat itu. Masukan para Wartawan kebanyakan terkait dengan persoalan-persoalan kecil yang perlu mendapat perhatian serius pemerintah.

Berbagai masukan para Wartawan, atas perintah Penjabat Wali Kota Kupang, dicatat baik oleh pimpinan OPD dan staf yang dihadirkan pada saat itu untuk segera dirapatkan kemudian dicari solusi penyelesaiannya.

Bagi George Melkianus Hadjo, peran Wartawan sangatlah penting dalam pembangunan di Kota Kupang. Menurutnya, melalui Wartawan, pemerintah dapat memperoleh informasi yang rinci terkait berbagai persoalan, serta menjadi referensi untuk pembangunan Kota Kupang semakin baik.

“Wartawan itu menjadi nafas bagi pembangunan Kota Kupang. Informasi yang disampaikan akan memperkuat cara kita bergerak nanti,” kata George Hadjo.

George Hadjo juga menegeskan bahwa dirinya tidak punya kepentingan apapun dalam jabatannya sebagai Penjabat Wali Kota Kupang. Dirinya mengakui hanya ingin membuktikan bahwa semuanya bisa berandil dalam pembangunan di Kota Kupang.

“Kalau saya tidak bisa, maka saya akan bertanya kepada teman-teman, atau siapapun yang bisa untuk dapat berkolaborasi untuk mengerjakan sesuatu bagi Kota Kupang,” ujarnya. (*/BN)

Related posts