Kefamenanu, berandanusantara.com- Perayaan Hari Ulang Tahun Kota Kefamenanu ke-92 kali ini terbilang unik. Pasalnya, dimeriahkan dengan berbagai aneka hiburan tradisional dari berbagai etnis yang sudah puluhan tahun menetap di kota Kefamenanu seperti Jawa, Flores, Sumba, Rote, Sabu bahkan negara Timor Leste.
Pantauan wartawan, salah satu hiburan tradisional yang menyita perhatian ribuan penonton pada pagelaran festifal budaya tersebut adalah sabung ayam ala etnis Sabu. Sabung ayam ala etnis Sabu yang biasanya menjadi salah satu target polisi saat melakukan razia, kali ini justru digelar di perempatan jalan depan toko Tulip Kefamenanu, Kabupaten TTU, persis berdekatan dengan Pos Polisi. Bahkan, pertunjukan tersebut menjadi tontotan mengasikan untuk semua kalangan termasuk polisi.
Bagi etnis sabu, sabung ayam ini merupakan tradisi yang sudah diwariskan secara turun temurun dari nenek moyang mereka dari jaman dahulu kala, sehingga tidak heran bila di mana saja mereka berada, tradisi ini pasti mereka tampilkan.
Meskipun sabung ayam itu mereka lakukan di depan beberapa anggota polisi, namun mereka tidak takut karena sabung ayam itu bukan merupakan judi atau taruhan uang melainkan sebuah tradisi nenek moyang etnis sabu sejak turun temurun.
“Tradisi ini sudah turun-temurun dilakukan oleh orang Sabu di manapun dia berada. Dan, saat ini pertunjukan kami lakukan untuk memeriahkan hari ulang tahun Kota Kefamenanu yang ke- 92,” ungkap Ama Gabriel, salah seorang sesepuh adat etnis Sabu yang sudah puluhan tahun menetap di Kota Kefamenanu.
Selain tradisi sabung ayam, berbagai pertunjukan tradisi unik lainnya dipertunjukan berbagai etnis yang mendiami kota kefamenanu seperti etnis jawa, flores dan juga timor leste.
Atraksi pagelaran budaya yang dilakukan dengan berjalan kaki mengitari sejumlah ruas jalan di Kota Kefamenanu ini menarik perhatian ribuan penonton yang berjubel sepanjang jalan menyaksikan festival pagelaran budaya tersebut. (lius salu)