Pesan Penyandang Tuna Netra untuk Ny Fransiska Litelnoni

  • Whatsapp
Ist
Ist
Ist

SOE, berandanusantara.com – Pagi itu, Selasa (15/5/2018), Kota Soe, kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) agak mendung. Angin pun bertiup sedikit agak kencang. Udara sangat dingin saat itu, lantaran suhu menunjukan angka 20 derajad celcius.

Ny Fransiska Litelnoni, istri Cawagub NTT, Benny A Litelnoni, tak peduli dengan itu. Semangatnya sangat menggebu. Dia pun bergegas keluar dari rumah usai sarapan pagi. Pergi menyusuri salah satu perkampungan di pedalaman TTS.

Read More

Desa yang dikunjungi saat itu namanya Tubuhue, kecamatan Amanuban Barat. Untuk menuju kesana, memang harus bersusah payah, lantaran kondisi jalan sangat parah. Sesekali sedikit harus uji nyali. Diantara jalan yang parah, tebing curam menghiasi sisi jalan.

Meski demikian, Ny Fransiska nampak tidak menujukan rasa takut. Hal seperti itu sudah dilaluinya. Turun dari kampung ke kampung, bahkan yang terisolir sekalipun menjadi hal yang tidak asing lagi baginya. Dia pun pernah beberapa kali tidur bersama warga di kampung.

Saat itu, Ny Fransiska hanya ditemani sopir yang mengantarnya dan pengawal pribadi (walpri). Sepanjang perjalanan, Ny Fransiska terus berbagi pengalaman baik dengan walpri, maupun sopir. Dia banyak bercerita tentang pengalamannya sebagai istri wakil gubernur.

Usai perjalanan yang cukup memakan waktu itu, sampailah Ny Fransiska di kampung Tubunaus, salah satu perkampungan di desa Tubuhue. Ratusan masyarakat sudah duduk menanti sosok yang dikenal sangat dekat dengan mereka.

Sampai disana, Ny Fransiska disambut dengan adat setempat. Dia pun kemudian berbaur bersama warga di sana. Suasana saat itu sangat kental seperti sanak saudara. Tawa canda diantara mereka pun berpadu menjadi satu.

Ny Fransiska kemudian berdialog dengan warga di sana. Menyampaikan apresiasi yang besar terhadap warga yang sampai saat ini tetap mendukung dirinya dan Benny A Litelnoni, dalam kapasitas sebagai Wakil Gubernur.

Dalam dialog itu, tiba-tiba ada seorang tua yang mengacungkan jari. Rupanya dia juga ingin menyampaikan sesuatu. Namanya Bapak Faot. Dia merupakan penyandang disabilitas (tuna netra), sekaligus merupakan tokoh masyarakat setempat. Walpri pun kemudian mengantar mikrofon untuknya.

“Mata saya memang buta, tapi hati saya tidak,” ujarnya usai memperkenalkan diri.

Dia kemudian menyampaikan isi hatinya. Di hadapan Ny Fransiska, dia mengatakan bahwa dirinya sangat mendukung Benny A Litelnoni maju lagi di pilgub NTT 2018. Dia pun sudah tahu bahwa kali ini maju kembali berpasangan dengan Benny K Harman.

Bapa Faot lantas menyampaikan pesan kepada semua yang hadir saat itu. “Pilih orang yang semua sudah kenal. Pak Benny Litelnoni itu orang baik. Pilih dia saja,” ujar dia secara tegas dengan suara terbata-bata, sambil sesekali membasuh air matanya.

Suara tegas Bapak Faot membuat suasana saat itu sedikit hening. Raut wajah Ny Fransiska juga nampak serius penuh keharuan. Warga yang hadir di tempat itu pun demikian. Bahkan ada pun yang sampai menitihkan air mata.

Ny Fransiska kemudian menyampaikan rasa bangga dan terima kasih yang besar kepada semua warga, termasuk Bapak Faot. “Terima kasih Bapak Mama sekalian yang masih mendukung suami saya, Bapak Benny mau kembali di pilgub NTT 2018,” pungkas Ny Fransiska. (Andyos/tim)

Related posts