RUPS Tahun Buku 2022, Pemegang Saham Apresiasi Kinerja Pengurus Bank NTT

  • Whatsapp
Direksi dan Komisaris Bank NTT memberikan keterangan pers usai pelaksanaan RUPS Tahun Buku 2022 dan RUPS Luar Biasa tahun 2023. (Foto: istimewa)

KUPANG, BN – PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan untuk Tahun Buku 2022 dan RUPS Luar Biasa Tahun 2023 di ruang rapat Gubernur NTT, Senin (20/3/2023).

Dalam RUPS Tahunan Tahun Buku 2022, seluruh pemegang saham menerima laoran pertanggungjawaban pengurus, sekaligus memberikan apresiasi atas berbagai capaian kinerja di tengah dampak kondisi perekonomian nasional dan regional akibat Pandemi Covid-19, serta Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) kredit bermasalah pada periode sebelumnya.

Read More

“Dalam kondisi ini, Bank NTT masih mampu mempertahankan laba seperti tahun-tahun sebelumnya,” jelas Direktur Utama Bank NTT Harry Aleksander Riwu Kaho dalam konferensi pers usai pelaksanaan RUPS Tahun Buku 2022 dan RUPS Luar Biasa Tahun 2023.

Selain itu, dia menjelaskan, para pengurus Bank NTT terus melakukan transformasi dengan mencapai dan mempertahankan Tingkat Kesehatan di level 2 atau terkategori sehat selama 18 bulan berjalan, sehingga diharapkan target ijin sebagai Bank Devisa oleh Otoritas Jasa Keuangan bisa diperoleh.

“Jika ini ijin dari OJK untuk Bank NTT sebagai Bank Devisa diperoleh, maka ini merupakan bentuk apresiasi dan rasa hormat kepada seluruh Pemegang Saham, Nasabah, Debitur, mitra kerja dan pastinya seluruh masyarakat NTT,” ujarnya.

Untuk menjaga kesinambungan program kerja bank untuk target menjadi Bank Devisa dengan modal inti 3 Triliun, dalam RUPS tersebut juga menyetujui pengangkatan kembali Samuel Djo sebagai Komisaris Independen dan Hilarius Minggu sebagai Direktur Ti dan Operasional.

“Hal ini dilakukan re-esessment oleh Komite Remunerasi dan Nominasi atas kinerja, dedikasi dan integritas dari saudara Samuel Djo dan saudara Hilarius Minggu,” jelas Riwu Kaho.

Selain itu, lanjut Riwu Kaho, dalam RUPS tersebut telah disepakati oleh seluruh Pemegang Saham Seri A untuk terus melakukan setoran modal sesuai perda masing-masing kabupaten/kota se-NTT sampai akhir tahun 2024, serta memperhatikan parameter kerja sama KUB dalam MoU dengan BPD calon KUB sehingga target Modal Inti Rp3 Triliun bisa tercapai.

“Dalam kaitannya dengan ini, RUPS menyetujui pengembalian deviden Tahun Buku 2022 menjadi 100 persen setelah alokasi cadangan untuk kepentingan perseroan,” jelas Riwu Kaho.

Tidak hanya itu, demi menjaga kepentingan perseroan dan resiko reputasi bank, RUPS Bank NTT Tahun Buku 2022 juga memutuskan bahwa Pemegang Saham seri A yakni Pemerintah Provinsi NTT akan mengambil alih seluruh saham seri B, sebagaimana implementasi dari keputusan RUPS Nomor 61 Tanggal 10 Juli 2014 Pasal 5 ayat 2b.

Sementara pada saat yang sama digelar pula RUPS Luar Biasa Tahun 2023 yang membahas sejumlah hal yang kini ramai dan menjadi perbincangan publik, termasuk berhubungan dengan gugatan mantan Dirut Bank NTT Izhak Eduard Rihi.

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat selaku Pemegang Saham Pengendali (PSP) langsung memimpin RUPS dan RUPS Luar Biasa, yang dihadiri Wali Kota dan Bupati se-NTT. (*/BN)

Related posts