Satgas Covid-19 Rote Ndao Ambil Jenazah yang Dibawa Pulang Keluarga

  • Whatsapp
Istimewa
Istimewa

BA’A, berandanusantara.com – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengambil jenazah postif Covid-19 yang sebelumnya dibawa pulang oleh pihak kelurga.

Setelah diambil, jenazah langsung dimakamkan di tempat pemakaman yang telah disediakan pemerintah, dengan tata cara pemakaman sesuai standar penanganan Covid-19.

Read More

“Sudah diambil dan dimakamkan di tempat pemakaman jenazah Covid 19,” jelas Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Rote Ndao, drg. Suardi, Minggu (25/1/2021).

Menurut dia, pihaknya juga akan segera melakukan tracing terhadap terhadap orang-orang yang melakukan kontak erat dengan almarhum.

“Kita akan lakukan rapid antigen dan kalau ada yang reaktif maka akan dilanjutkan dengan Swab antigen,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, satu jenazah pasien terduga positif Covid-19 berinsial DMH (80) asal dusun Dalakunan, desa Modosinal, keamatan Rote Barat Laut, kabupaten Rote Ndao, dibawa secara paksa oleh pihak keluarga akibat tidak ada penjelasan yang jelas dari pihak RSUD Ba’a.

Keluarga pasien, Yohana Hello, Minggu (25/1/2021) menjelaskan, almarhum masuk rumah sakit pada hari Jumat, 22 Januari. Meski demikian, pihak rumah sakit tidak pernah menjelaskan bahwa almarhum terkonfirmasi positif Covid-19.

“Bahkan tadi malam saja, almarhum masih tidur bersama cucunya di atas tempat tidur di ruang IGD,” ujar Yohana.

Menurutnya, almharhum meninggal pada hari minggu dinihari tadi pukul 05.30 Wita. Saat meninggal, barulah keluarga diberi surat hasil diagnosa bahwa almarhum positif Covid-19. Akibatnya, keluarga besar merasa tidak terima dengan keterangan dari rumah sakit yang dinilai lambat.

“Sejak awal tidak disampaikan, bahkan sama sekali tidak ada penanganan sesuai protokoler kesehatan. Ini terkesan ada pembiaran,” tegasnya kesal.

Dengan kondisi itu, lanjut Yohana, pihak keluarga khususnya yang melakukan kontak erat dengan almarhum meminta untuk dites swab. Anehnya, pihak rumah sakit malah tidak merespon permintaan keluarga itu.

“Kami tanya ke dokter dan suster, tidak ada yang memberikan penjelasan. Karena itulah, kami keluarga membawa paksa pulang almarhum untuk dimakamkan,” jelasnya. (*BN/MB)

Related posts