Sekwan Lembata Tak Tahu Soal Dokumen Palsu

  • Whatsapp
Suasana paripurna DPRD Kabupaten Lembata (foto: Yogi Making/FBC)
Suasana paripurna DPRD Kabupaten Lembata (foto: Yogi Making/FBC)
Suasana paripurna DPRD Kabupaten Lembata (foto: Yogi Making/FBC)

Lewoleba, berandanusantara.com- “Pemalsuan dokumen yang diduga dilakukan oleh anggota DPRD Lembata itu sama sekali saya tidak mengetahuinya. memang selama ini ada informasi dan cerita-cerita dari masyarakat Lembata yang menceritakan bahwa ada dokumen palsu dari DPRD Lembata yang dibawa ke Makam Agung (MA) hasil paripurna DPRD Lembata mengenai pengusulan pengunduran diri Bupati Lembata. Namun dokumen yang diduga dipalsukan itu saya tidak tahu,” ungkap Sekertaris Dewan (Sekwan) DPRD Kabupaten Lembata, Burhanudin Kia, kepada media ini, pekan lalu.

Burhanudin mengaku selama ini dirinya tidak tahu kalau ada dokumen yang diduga dipalsukan oleh DPRD Lembata, sementara dirinya hanya mengetahui dokumen hasil paripurna ke-25 Anggota DPRD Lembata. “Itu saja yang saya tahu,” katanya.

Ia mengatakan, bila ada dokumen lain selain dokumen hasil paripurna DPRD Lembata beberapa waktu lalu, itu berarti hasil paripurna yang lain. Dijelaskan, sangat disayangkan kalau memang ada dokumen palsu, nah pertanyaanya, siapa yang memalsukan dokumen hasil paripurna dari 25 anggota DPRD Kabupaten Lembata tersebut?” Tanya Burhan Kia dengan santai.

Ditanya kenapa Burhan sebagai sekwan ada penyesalan? Burhanudin mengatakan; ”saya sebagai Sekwan tidak pernah ada penyesalan, akan tetapi sangat disayangkan andaikan informasi itu terjadi. karena apa yang diharapkan oleh masyarakat terhadap wakilnnya sis-sia belaka, sebab DPRD itu menjadi wakilnya rakyat Lembata, bukan mewakili pribadi- pribadi duduk di Peten Ina,” ungkapnya mengkritik.

Yang perlu diingat, kata Burhan, untuk membangun Lembata harus secara bersama-sama, dan bukan sendiri-sendiri, apalagi sampai memalsukan dokumen hasil paripurna yang telah dibahas dengan mengedepankan demokrasi.

Sementara itu, jelasnya, terkait dengan informasi pengunduran diri Bupati lembata, tentunya ada ranahnya dan pasti akan melalui tahapan-tahapan yang ada. “kan lihat dulu apa salanya, ini yang perlu dikaji baik oleh DPRD. Sebab kalau setiap persoalan belum dikaji secara matang maka ujung-ujungnya pasti fatal,” pungkasnya. (Wil Rambung)

Related posts