Terus Dorong Para Pengrajin Lembata

  • Whatsapp

Lewoleba, berandanusantara, com- Pengrajin di Lembata saat ini ibaratkan cendawan tumbuh dimusim hujan. Semakin banyaknya para pengusaha pengrajin, semakin semakin banyak juga tenaga kerja yang diserapkan oleh pengusaha tersebut, dan dengan otomatis dengan banyaknya penerapan tenaga kerja, maka angka pengangguran di bumi ikan paus ini dari tahun ketahun semakin berkurang.

Dengan berkurangnya angka pengangguran maka peningkatan ekonomi masyarakatpun meningkat. Untuk menekan laju angka pengangguran tidak ada cara lain yakni dengan cara mendorong para pengrajin yang ada dan sedang bertumbuh pesat saat ini. Dengan berkembang dan bertumbuh pesatnya para pengrajin maka kehidupan masyarakat semakin sejahtera. Dengan sejahterahnya kehidupan masyarakat maka perekonomian pun dipastikan terus meningkat dan bisa menambah PAD di Lembata. Dan pengrajin ini perlu didorong.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Lembata, Drs. Ambros Lein kepada berandanusantara.com disela-sela pameran usaha para pengrajin di taman swalo Titen Lewoleba, senin,(18/8/2014).

Pameran yang diikuti 24 pengrajin di Lembata, memamerkan produk-produk karya pengrajin lembata yang mengusung tema “Jadikanlah Koperasi Usaha mikro kecil menengah sebagai Mitra Usaha yang Kreatif dan Mandiri”. Dengan melihat fakta ini, pemerintah tentunya terus mendorongnya. Upaya yang pemerintah lakukan antara lain harus adanya para pendamping dari pemerintah, sebab dengan adanya para pendamping distiap usaha pengrajin tersebut dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan serta kendala yang dihadapi.

“Apabila para pendamping melaporkan ada kendala, maka kendala itulah yang dicari solusinya,” ungkap Ambros Lein.

Ditanya solusi seperti apa, Ambros mengatakan, ada banyak solusi yang ditawarkan diantaranya memberikan sedikit sumbangan dana guna usahanya dari bulan kebulan terus berkembang, melakukan sosialisasi kepada kelompok-kelompok sasar, memperbaiki manajemen usaha, melakukan monitoring dan evaluasi setiap akir bulan.

Ambros Lein juga mengakui selama ini kami sudah melakukan pendamping dan monitoring pada beberapa pengusaha kecil dan menengah, dan rata-rata baik adanya. Soal kendala yang mereka hadapi selalu ada, namun kalau semua hanya berpikir kendala maka usaha yang dilakukan tidak berjalan baik.

Dijelaskan, pemerintah berharap agar kita selalu berkomunikasi baik dan jadilah kita sebagai mitra, sehingga segala jenis kendala yang dihadapi bisa mencari jalan keluar bersama-sama. “pada prinsipnya kami terus mendorongnya, dan kami optimis suatu saat para pengusaha kecil ini pasti jaya, yang terpenting selalu komunikasi,” tandasnya

Sedangkan Bupati Lembata Eliyaser Yanji Sunur menjelaskan, sektor ini merupakan sector ril yang dikembangkan di daerah Lembata. Karena, menurutnya, apapun bentuknya usaha yang dilakukan oleh masyarakat ini merupakan kerja nyata yang perlu didorong agar peningkatan ekonomi mikro guna mensejahterahkan taraf kehidupan masyarakat di daerah. Oleh karena itu, lanjut Sunur, pemerintah tidak menutup mata untuk terus giat mendorong para pengusaha pengrajin ini.

“saya merasa bangga sekaligus merasa tertantang dengan upaya para pengrajin di Lembata saat ini. Kebanggaan saya bahwa pengrajin tempurung kelapa telah dilirik oleh para pengusaha luar agar usaha tempurung kelapa sangat mereka butuhkan dan memesan tiga konteinir. Disini saya bangga, tetapi disini saya pula tertantang karena melihat jumlah permintaan begitu besar bila dibandingkan dengan bahan mentah yang tersedia di Lembata. Namun mari kita sama-sama memikirkan hal ini sebab semua hal yang kita hadapi ini pasti ada jalan keluarnya,” kata Bupati Sunur dihadapan ribuan masyarakat Lembata, saat membuka kegiatan pameran yang dimaksud.

Menurut Bupati Sunur, dewasa ini kreatifitas dari masyarakat sangat diharapkan karena dengan kreatif maka segala jenis bahan mentah yang kita miliki bisa menjadi barang jadi untuk dipamerkan sekaligus dipasarkan, karena hasil karya kita itu sangat mahal dipasaran juga bisa mendongkrak PAD Kabupaten Lembata, sebab segala sesuatu itu bisa jadi besar berawal dari kecil, sehingga tidak heran bahwa para pengrajin kita saat ini bisa menjualkan karya tangannya sampai menembus pasar diluar Lembata. Oleh karena itu pemerintah tetap mendorong usaha para pengrajin di daerah ini, ungkap Bupati Yanji.

Sedangkan, para pengrajin yang ditemui berandanusantara.com dimasing-masing stand pameran, mengatakan, mereka semua adalah pengusaha kecil. “Usaha ini kami lakukan untuk kesejahteraan hidup kami, dan selama kami berusaha banyak kendala yang kami hadapi, kendala yang paling besar adalah dana untuk membangitkan usaha kami ini,” ungkap seorang pengrajin.

Dijelaskan seorang pengrajin, yang dipamerkan adalah karya tangan mereka sendiri dengan dukungan dana yang jumlahnya sangat terbatas, karena berasal dari kantong pribadi mereka masing-masing selama ini. “Ya kami terus berusha karena dengan usaha ini kami bisa hidup dan bagi kami apapun kendala yang kami hdapi kami terus ekxis. Namun ketika mendengar pernyataan Bupati pada saat ini tentunya kami merasa legah, ternyata pemerintah terus bersama kami. Dan mudah-mudahan apa yang dikatakan Bupati untuk mendorong usaha ini bisa menjadi nyata dikemudian hari, karena dana yang kami tidak cukup miliki,” ungkapnya.

Meskipun demikian, para pengrajin tetap optimis pemerintah Kabupaten Lembata, dalam hal ini melalui Dinas terkait pasti akan terus mendampingi mereka, bahkan mengkucurkan dana untuk melancarkan berbagai usaha yang dibangun. “Itu harapan kami, karena apalah artinya usaha kecil ini tanpa didorong pemerintah,” ujar beberapa pengrajin.

Mencermati apa yang dikeluhkan para peserta pameran, Kabag Humas Kabupaten Lembata Karolus K. Burinn, SH, kepada Beranda menyampaikan bahwa mata pemerintah terus terbuka untuk memperhatikan rakyatnya. “ Oleh karena itu mari kita bangun Lembata dengan semangat “ Taan Tou”,” pungkas Burin. (Wily Rambung)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *