KUPANG, berandanusantara.com – Tim khusus laboratorium forensik Kepolisian Daerah Bali, segera turun dan melakukan olah tempat kejadian perkara, kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang hangus disikat api, Minggu (11/10).
“Menurut rencana tim labfor itu akan tiba hari ini dan langsung bergeser ke Kefa, ibu kota Kabupaten TTU,” kata Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenbggara Timur, Brigjen Polisi Endang Sunjaya melalui Kepala Bidang Humas AKBP Jules Abraham Abast, kepada Antara di Kupang, Senin.
Dia mengatakan, kepentingan diterjunkannya tim laboratorium forensik itu, untuk kepentingan penyelidikan, sebab-musabab kejadian kebakaran yang telah menghanguskan sejumlah dokumen pilkada serentak Desember tersebut.
Hingga saat ini, lanjut dia, pihak Kepolisian Resort TTU telah melakukan pengamanan tempat kejadian perkara yaitu gedung kantor KPU setempat, agar tidak mengganggu kondisi TKP tersebut. “Kemurnian TKP harus tetap terjaga agar saatnya penyelidikan dilakukan, TKP masih belum terganggu,” katanya.
Terhadap ada kemungkinan penambahan personel kepolisian untuk pengamanan lanjutan, mantan Kapolres Manggarai Barat itu, mengaku tidak dilakukan.
Menurut dia, tidak ada penambahan personel pengamanan di TKP. Kendati demikian, pengawasan untuk kepentingan pengamanan terus dilakukan dan tetap terjadi. “Personel masih standar, namun pengawasan ditingkatkan,” katanya.
Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi Nusa Tenggara Timur, Maryanti Luthurmas Adoe, terpisah mengatakan, untuk kepentingan keberlangsungan pelaksanaan tahapan Pilkada serentak di salah satu daerah dengan calon tunggal itu, KPU TTU telah menempati gedung lainnya yang diberikan pemerintah setempat.
Hal ini, kata dia, untuk kepentingan kelancaran dan tetap berjalannya proses dan tahapan pelaksanaan Pilkada di daerah perbatasan dengan Distric Oecuse, Negara Timor Leste itu. “Pemerintah setempat sudah kasikan satu gedung sebagai tempat berkantornya KPU setempat,” katanya.
Ketua KPU Timor Tengah Utara, Feliks Bere Nahak, mengatakan kebakaran Kantor penyelenggara pemilihan umum daerah yang sedang menjalankan tahapan Pilkada calon tunggal telah menghanguskan dokumen terkait pilkada serentak.
“Seluruh berkas penyelenggara Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) untuk calon tunggal yang sementara dalam proses ikut ludes terbakar,” katanya.
Dia mengaku kejadian pada Minggu, 11 Oktober 2015 sekitar pukul 10.00 Wita itu belum diketahui penyebabnya, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
“Mobil tangki yang tiba di lokasi tidak bisa berbuat banyak, karena kencangnya angin hingga api dengan cepat membakar seluruh kantor tersebut,” katanya.
Bahkan, katanya, kebakaran kantor KPU menjadi tontonan warga setempat, termasuk pasangan calon tunggal kepala daerah, yakni Raymundus Fernandez dan Aloysius Kobes. (Antara)