KUPANG, BN – Satu per satu janji kampanye Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, dan Wakil Wali Kota Serena Francis mulai diwujudkan. Kali ini, Pemerintah Kota Kupang menghadirkan layanan publik yang lebih inklusif bagi penyandang disabilitas, khususnya teman Tuli.
Bekerja sama dengan Komunitas Tuli Kupang (KTK), Pemkot Kupang menggelar Pelatihan Pengenalan Budaya Tuli dan Bahasa Isyarat Dasar BISINDO. Kegiatan ini berlangsung Senin (15/9) pagi di ruang rapat Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Kupang dan diikuti belasan peserta, termasuk para staf DPMPTSP.
Pelatihan menghadirkan dua pemateri, Ritasari Boling dan Fransky Tanel Loa, yang membekali peserta dengan pemahaman budaya Tuli sekaligus keterampilan dasar bahasa isyarat. Kepala Dinas PMPTSP, Wildrian Ronald Otta, hadir langsung mendampingi peserta sebagai bentuk dukungan penuh.
“Pelatihan ini bertujuan membangun pemahaman, kesetaraan, dan inklusi antara masyarakat umum dan komunitas Tuli, sehingga pelayanan publik benar-benar bisa diakses semua warga,” ujar Wildrian.
Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah wujud komitmen pemerintah untuk memenuhi janji politik menghadirkan pelayanan publik ramah disabilitas.
“Kami ingin memastikan teman-teman Tuli dapat dilayani dengan baik. Pelatihan ini melatih pegawai agar bisa berkomunikasi dengan bahasa isyarat, sehingga saat mereka datang ke Mall Pelayanan Publik, mereka merasa dihargai dan terlayani,” tegas Christian, politisi PSI itu.
Langkah ini diharapkan menjadi awal dari pelayanan publik yang lebih inklusif di Kota Kupang dan memberi inspirasi bagi instansi lain untuk melakukan hal serupa. (*/BN)