Warga di Tanah Kelahiran Benny Litelnoni Menanti KPS

  • Whatsapp
Ist

 

Ist
Ist

SOE, berandanusantara.com – Kartu Petani Sejahtera (KPS) yang digagas paslon cagub dan cawagub NTT, Benny K Harman-Benny A Litelnoni, atau paket Harmoni, tak henti-hentinya mendapat animo yang cukup besar dari masyarakat.

Read More

Setelah dilaunching di beberapa kabupaten di NTT, Minggu (17/6/2018) besok, KPS akan dilauncing di tanah kelahiran Cawagub Benny A Litelnoni, desa Ofu, kecamatan Kolbano, kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).

Menurut Cawagub NTT Benny Litelnoni, Sabtu (16/6/2018), yang sudah dipastikan hadir diperkirakan mencapai 2000 warga. Semuanya berprofesi sebagai petani, peternak dan nelayan yang ada di desa Ofu dan beberapa desa tetangga.

Launching KPS ini juga akan dihadiri oleh Cagub NTT Benny K Harman usai melakukan kampanye di kabupaten Malaka. Sementara Benny Litelnoni dalam masa kampanye putaran terakhir (empat) menyisir kabupaten TTS.

“Warga sudah siap dan menanti saya dan pak Benny K Harman melaunching KPS di sana,” ujar Benny Litelnoni.

Sebelumnya, Politisi asal Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Jefry Unbanunaek mengajak semua warga NTT untuk tidak ragu memilih paket Harmoni, karena memiliki keberpihakan terhadap petani.

KPS, menurut Jefry, sama halnya dengan yang pernah digagas Jokowi dan Ahok ketika berpasangan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Dimana, lanjut dia, memiliki manfaat yang sama untuk menjamin kesejahteraan warga.

“Kalau pak Jokowi dan Ahok ada Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta Sehat, paket Harmoni punya Kartu Petani Sejahtera yang sama-sama punya manfaat,” ungkap anggota Komisi IV DPRD NTT ini.

Ada 6 manfaat pokok KPS yang digagas paslon Harmoni, yakni;
1. Keluarga tani mendapatkan bantuan modal maksimal 10 jt untuk biaya produksi dan tunda jual panen,
2. Keluarga tani mendapatkan pelatihan gratis di BLK,
3. keluarga tani mendapatkan subsidi pembelian pupuk, bibit, dan pakan ternak,
4. Keluarga tani mendapatkan jaminan pembelian hasil pertanian bekerjasama dengam BUMD,
5. Keluarga tani mendapatkan asuransi gagal panen,
6. Keluarga tani golongan tidak mampu mendapatkan beasiswa untuk anak-anak petani tingkan SMA, SMK, dan sederajat.

(AM/tim)

Related posts