JAKARTA, berandanusantara.com – Kondisi mengerikan terkait dengan kasus eksploitasi seksual anak ternyata juga terjadi di Pulau Timor Tengah Utara. Sebuah penelitian gabungan yang dilakukan oleh ECPAT, PLAN dan Terre Des Hommes, menemukan adanya bisnis tur seks keliling pulau tersebut.
“Kami menemukan ada ‘wisata’ tur seks keliling Pulau Timor Tengah Utara. Posisinya di jalur transit Kupang – Atambua tepatnya di kota KF (inisial),” kata Deden Ramadani, seorang peneliti dari End Child Prostitution, Pornography and Traficking for Sexual Purposes (ECPAT) Indonesia, Rabu, 15 Juni 2016.
Deden menjelaskan, jalur perdagangan untuk mendistribusikan barang antara satu wilayah ke wilayah lainnya dimanfaatkan menjadi jalur distribusi bisnis seks tersebut. Tur seks ini, kata Deden, berlangsung selama tujuh hari di mana anak-anak akan diangkut dan diberhentikan di tiap hotel yang telah disepakati.
“Tiap hotel nanti akan diganti lagi anaknya sehingga konsumen tidak bosan. Mereka butuh wajah-wajah baru sampai daerah tujuan mereka,” kata dia.
Selain itu bisnis lainnya yang ditemukan adalah penyelundupan BBM ke Timor Leste. Pelaku atau oknum penyelundupan ternyata justru dilakukan oleh kaum hawa dan anak-anak. Pada malam hari mereka akan membawa BBM ke wilayah perbatasan.
“Namun di perbatasan ada oknum, mereka tidak bisa lewat perbatasan kalau tidak mau melakukan hubungan seksual dengan oknum tersebut,” kata dia. (Sumber: Viva.co id)