Laka Lena: NTT Masa Depan Pariwisata Nasional

  • Whatsapp
Ist
Ist
Ist

LEWOLEBA, berandanusantara.com – Ketua Yayasan Tunas Muda Indonesia, Melki Laka Lena mengungkapkan Nusa Tenggara Timur sudah saatnya menjadi mada depan pariwisata nasional.

Hal ini dikatakannya saat mengikuti kegiatan sayembara “Ayo Bangun NTT” dan dialog terbuka di Hotel Palm Indah, Senin (15/05/2017) belum lama ini. “NTT sekarang  memiliki berbagai potensi pariwisata yang sudah mendunia,” ungkap dia.

Bicar pariwisata, kata Melki, Bali itu masa lalu, sementara NTB dan NTT adalah masa kini dan masa depan pariwisata nasional. Di NTT misalnya, Melki mengatakan ada sejumlah potensi yang sudah sangat mendunia seperti Pasola, Nemberala, Komodo, penangkapan ikan Paus dan masih banyak lagi.

“Saya yakin kalau kita bahu membahu membangun pariwisata di NTT, maka target NTT menjadi destinasi utama wisatawan mancanegara maupun domestik dapat tercapai,“ujar Melki.

Frans Krowin, Wartawan Pos Kupang dalam dialog tersebut mengungkapkan  bahwa Potensi Pariwisata Lembata sangat  besar, namun belum dimaksimalkan karena hanya sibuk urus konflik.

“Saya melihat Lembata sangat indah. Lembata ini akan maju sekali, tetapi selama ini bergerak menuju kesana belum ada. Pariwisata bukan hanya di laut, tapi di darat, seperti budaya. Perlu di perkenalkan secara terus menerus. Lembata ini punya semuanya, kita mulai dari apa adanya dulu. Lembata kedepannya harus menjadi daerah tujuan pariwisata,” jelas Krowin.

Frans Gewura, Mantan Camat Nubatukan mengatakan untuk membangun pariwisata maka perlu kerja sama dari semua pihak. “Kalau kita tetapkan pariwisata menjadi liding sektor, bukan berarti hanya dinas pariwisata saja yang mempromosikan. Kalau semua dinas itu bergerak bersamaa maka saya pikir akan berjalan baik. Kunci utamanya dalah membersiapkan SDM.  Infrastruktur ke semua destinasi wisata. Kita mesti revolusi infrastruktur. Kita modifikasi dengan tatabudaya,” ujar  dia.

Frans juga mememinta kepada pemerintah agar ada kejelasan aturan dalam hal wilayah penankapan Ikan paus. “Ada satu hal yang selama ini di persoalkan adalah wilaya penangkapan ikan paus. Ada tangkapan tertentu yang di larang oleh negara. Belum ada ketegasan yang di ambil oleh pemda. Kita minta lewat kehadiran Pak Melki dengan DPRD ini perlu ada peratuaran yang jelas, sehingga yang masuk perairan Lamelara seperti apa,” pintanya.

Piter Bala Wukak, Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Lembata mengungkapkan jika berbicara soal pariwisata maka harus kembali ke dunia pendidikan. “Ada gejolak yang agak mundur, budaya gotong royong itu hilang. Gotong royong membangun pendidikan untuk menciptakan lapangan kerja. Kita masih kurang memiliki lapangan pekerjaan. Kita bicara tentang pariwisata di Lamalera, siapa yang mengorganisir supaya wisatawan bisa ke Lamalera, dan banyak hal yang masih harus kita lihat. aya ajak orang- orang muda mari kita saling menopang untuk membangun wisata,” ungkapnya.

Kegiatan dialog dan sayembara  “Ayo Bangun NTT” di kabupaten Lembata dibuka oleh Ica yang merupakan Siswi kelas 6 SD Lamaora. Ica telah menulis puisi sejak kelas tiga SD dan sudah menghasilkan 63 puisi dan sudah dibukukan. Rencananya, buku berisi kumpulan puisi itu akan dilaunching pada tanggal tgl 4 juni 2017 di kota kupang, bertepatan dengan   peringatan 100 hari kematian sastrawan NTT, Gerson Poyk. (tim)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *