
LARANTUKA, berandanusantara.com – Selasa (27/2/2018) pagi, Cagub dan Cawagub Nusa Tenggara Timur, Benny K Harman-Benny A Litelnoni mengunjungi Uskup Larantuka, Mgr Fransiskus Kopong Kung, di Istana Keuskupan kelurahan San Dominggo.
Dalam pertemuan yang terbilang singkat itu, ada sejumlah pesan sarat makna kepada dua kandidat yang akan maju berpasangan dalam kontestasi Pilgub 2018 itu. Pesan yang sungguh penting untuk dimaknai dan dijalankan ketika kelak dipercaya memimpin NTT lima tahun kedepan.
Kepada pasangan Benny K Harman-Benny A Litelnoni yang bertagline Harmoni, Uskup Fransiskus mengatakan sangat menghargai kedatangan keduanya yang hendak maju dalam kontestasi politik. Uskup juga secara tegas mengatakan mendukung, namun kedaulatan sepenuhhnya ada di tangan rakyat.
“Rakyat akan memilih siapa pemimpin yang dianggap layak memimpin mereka,” ujar Uskup.
Meski demikian, Uskup pada kesempatan itu menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk dapat memilih pemimpin yang punya kemampuan dan sudah teruji. Hal itu, kata dia, agar mampu mengatasi persoalan yang ada di daerah ini.
Uskup mengharapkan kalau BKH dipercayakan masyarakat memimpin NTT, agar dapat menghindari primordialisme, serta harus melepaskan perbedaan yang mengkotak-kotakkan kita, baik agama, maupun suku.
“Pemimpin NTT adalah pemimpin yang berpikir untuk semua. Bukan melihat dari suku Timor, Flores, Rote, sabu, Sumba dan sebagainya,” tegas Uskup.
Sementara Cagub Benny K Harman, atau yang akrab disapa BKH, mengatakan saran yang disampaikan Uskup adalah tepat. Dia pun berjanji jika kelak dipercaya menjadi Gubernur, dia akan menjadi Gubernur bagi seluruh rakyat NTT.
Begitu juga dengan penempatan jabatan dalam Birokrasi. “Penempatan posisi jabatan adalah sesuai dengan kemampuan orang, bukan karena Agama, Suku dan sebagainya,” tegas BKH di hadapan Uskup Fransiskus.
Di akhir pertemuan, Uskup Fransiskus memberikan berkat bagi Benny K Harman dan Benny A Liteloni. Ia berdoa agar kedua calon pemimpin itu selalu sehat, serta dihindarkan dari hal-hal yang menghambat mereka selama masa kampanye. (Andyos/tim)