KUPANG, BN – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Nusa Tenggara Timur resmi melantik pengurus Lembaga Kaderisasi Provinsi (LKP) di Biara Susteran SSp.S, Belo, Kota Kupang, Kamis (4/9/2025). Momentum ini menandai langkah serius PKB dalam memperkuat sistem kaderisasi di daerah.
Pelantikan dihadiri jajaran pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) se-NTT, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, hingga DPRD kabupaten/kota.
Dalam sambutannya, Anggota DPR RI Dipo Nusantara Pua Upa menegaskan bahwa kaderisasi adalah kunci utama kemenangan partai politik di setiap Pemilu.
“Kaderisasi adalah jalan menciptakan sistem politik dari bawah yang cerdas, ideologis, dan bervisi. Meski tidak mudah, inilah harapan bagi masa depan PKB,” ujarnya.
Ia menambahkan, setiap kader harus memiliki mimpi besar dan cita-cita berkualitas yang diwujudkan dalam gerakan politik.
“Mimpi kita adalah Indonesia jaya. Itu harus tertanam kuat dalam hati dan perjuangan kita,” tegas Dipo.
Sementara itu, Ketua DPW PKB NTT Aloysius Malo Ladi menilai pelantikan LKP sekaligus pendidikan instruktur kader loyalis ini menjadi tonggak sejarah baru perjuangan PKB di NTT. Ia mengingatkan bahwa kader merupakan ujung tombak partai di masyarakat.
“Visi dan misi partai harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Loyalitas adalah kunci keberhasilan seorang kader meraih mimpi lewat PKB,” kata Anggota DPRD NTT itu.
Aloysius menegaskan, lokasi pelantikan di biara dipilih karena memiliki nilai historis.
“Tahun 2003 PKB pernah buat kegiatan di sini saat belum punya kursi. Kini PKB sudah punya banyak kursi dan kembali lagi dengan semangat yang sama. Ini pengingat bahwa kita lahir dari rahim rakyat,” tandasnya.
Ia juga berpesan agar seluruh kader menebarkan semangat PKB hingga ke pelosok Flobamora. “Kibarkan bendera di setiap dapil, isi kursi yang masih kosong di DPRD NTT,” ujarnya penuh semangat.
Sementara Anggota DPR RI Dapil NTT II, Usman Husin, menekankan pentingnya LKP sebagai pusat penguatan ideologi partai. Menurutnya, lembaga ini berperan mencetak kader militan, meningkatkan kualitas SDM partai, memperluas basis massa, sekaligus menjaga konsistensi ideologi ahlussunnah wal jama’ah.
“Kaderisasi memberi pendidikan politik, menyiapkan kader untuk pertarungan politik, dan memastikan ideologi partai tidak terjebak transaksi,” tutupnya. (*/BN)
