KUPANG, berandanusantara.com – Para bakal calon gubernur dan wakil gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mendaftar melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), belum tentu ditetapkan sebagai cagub atau cawagub.
Ketua DPD PDIP NTT, Frans Lebu Raya dalam sebuah kesempatan, Selasa (3/10/2017), menjelaskan, ada dua mekanisme yang dipakai dalam penjaringan bakal calon di tubuh PDIP, yakni lewat pendaftaran dan aspirasi dari masyarakat.
Untuk itu, jelas Lebu Raya, sangat memungkinkan juga figur yang meski tidak mendaftar dapat diakomodir menjadi cagub/cawagub NTT. “Memang sampai dengan saat ini memang masih dalam proses. Aspirasi yang masuk juga sangat banyak,” ujar Lebu Raya
Menurut Lebu Raya, sampai dengan saat ini yang sudah mendaftar sebagai cagub/cawagub NTT melalui PDIP Perjuangan sebanyak 12 figur, termasuk yang langsung mendaftar di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP. Itupun, kata dia, diluar aspirasi yang tidak ikut mendaftar.
Meski demikian, Gubernur NTT dua periode ini menyerahkan sepenuhnya semua proses ke DPP PDIP yang memiliki kewenangan untuk memutuskan. Dia juga enggan memberi tahu siapa figur kuat yang kemungkinan diakomodir PDIP.
“DPD hanya menjalankan tugas menjaring, selebihnya soal penyaringan itu kewenangan DPP,” tegas dia.
Dia juga memastikan, bahwa dalam waktu dekat DPP sudah akan memutuskan siapa calon gubernur dan wakil gubenur NTT yang akan bertarung melalui pintu PDIP. (AM)
