JAKARTA, BN – Center for Market Education (CME) telah menunjuk Alvin Desfiandi sebagai Kepala Ekonom yang baru. Penunjukan ini sejalan dengan perluasan kegiatan konsultasi dan penelitian CME, yang kini tersebar di Malaysia, Indonesia, Singapura, Bangladesh, dan India.
“Kepercayaan dari para pelanggan membuat kami terlibat dalam pekerjaan konsultasi dan penelitian di luar pasar tradisional kami – Malaysia dan Indonesia: proyek-proyek datang dari Singapura, Bangladesh, dan India. Hal ini memungkinkan kami untuk mengambil langkah tambahan menuju pertumbuhan tim kami dengan menambahkan seorang ekonom berpengalaman, yang dapat mendukung dan memperkuat penelitian dan pekerjaan advokasi kami,” jelas Dr Carmelo Ferlito, CEO CME.
Alvin Desfiandi, yang telah bekerja sama dengan CME sebagai Rekan Peneliti, saat ini adalah seorang dosen di Universitas Prasetiya Mulya di Jakarta, Indonesia. Ia memperoleh gelar sarjana di bidang Keuangan Perusahaan dari Universitas Prasetiya Mulya dan dua gelar master: satu di bidang Ekonomi dari Universitas Indonesia dan satu di bidang Ekonomi Internasional dan Pembangunan dari Australian National University. Aktivitas penelitiannya berfokus pada kebijakan publik, ketimpangan pendapatan, dan organisasi industri.
“Penunjukan ini akan memungkinkan CME untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan yang ditawarkan oleh CME, tetapi juga untuk memperkuat posisi kami di Indonesia sebagai suara penting dalam mendukung perdagangan bebas dan ekosistem pro-investasi,” tambah Alfian Banjaransari, Country Manager CME Indonesia.
“Saya senang dapat meningkatkan keterlibatan penelitian saya dengan CME. Dengan penunjukan ini, saya berharap dapat memberikan kontribusi yang lebih besar kepada lembaga swasta dan publik, serta membuka peluang untuk kolaborasi internasional yang lebih mendalam antara Universitas Prasetiya Mulya dan CME,” kata Kepala Ekonom yang baru diangkat, Alvin Desfiandi.
Penunjukan ini merupakan langkah tambahan ke arah kerja sama organik antara CME dan Universitas Prasetiya Mulya. Inisiatif bersama berikutnya adalah Business Economic Conference 2025, yang akan diselenggarakan pada tanggal 10 April 2025 di Universitas Prasetiya Mulya, Kampus BSD (Tangerang), di mana akan diluncurkan sebuah policy brief mengenai peningkatan FDI Indonesia dengan diskusi panel yang akan diikuti oleh pembicara dari Bank Dunia, UOB dan Trilexica At Law (https://marketedu.me/bec2025/).
Selanjutnya, pembicara dari Universitas Prasetiya Mulya akan hadir di Innovation Summit Asia Tenggara ke-2, yang akan diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 6 Mei 2025 (https://marketedu.me/future-events/innovation-summit-2025/). (*/BN)