Gubernur NTT Sahkan KUB Bank NTT- Bank Jatim, Modal Inti Rp3 Triliun Siap Terpenuhi

  • Whatsapp
Gubernur NTT melakukan penandatanganan persetujuan kerja sama strategis Bank NTT dengan Bank Jatim. (Foto: istimewa)

KUPANG, BN – Komitmen Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena dalam menjaga eksistensi dan daya saing Bank NTT dibuktikan lewat penandatanganan persetujuan kerja sama strategis dengan Bank Jatim.

Persetujuan ini mencakup harga saham dan rasio price to book value (PBV) sebagai syarat utama pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB), sekaligus langkah kunci memenuhi Modal Inti Minimum Rp3 triliun sesuai ketentuan OJK.

Read More

Langkah strategis ini dinilai vital agar Bank NTT tetap kompetitif dalam industri perbankan nasional dan tidak terdegradasi statusnya. Gubernur Melki memainkan peran sentral, tak hanya sebagai kepala daerah, tetapi juga sebagai motor penggerak yang memimpin langsung koordinasi antara manajemen Bank NTT dan para pemegang saham pengendali.

“Ini bukan sekadar transaksi bisnis, ini adalah kerja politik pembangunan,” tegas Gubernur Melki usai menerima laporan akhir penandatanganan kesepakatan tersebut, Senin (30/6/2035).

Ia menambahkan bahwa kolaborasi dengan Bank Jatim bukan hanya soal penyertaan modal, melainkan merupakan pintu masuk menuju kerja sama ekonomi lintas daerah. Fokus utama ke depan adalah memperkuat pembiayaan sektor-sektor produktif seperti UMKM, pertanian, dan pariwisata yang menjadi tulang punggung ekonomi rakyat NTT.

“Arah Bank NTT ke depan akan lebih tajam pada sektor produktif. Ini adalah fondasi untuk hilirisasi produk lokal, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan pendapatan daerah,” ungkapnya.

Kerja sama ini juga diproyeksikan akan memperkuat program-program unggulan Bank NTT seperti One Village One Product (OVOP) dan gerakan “Beli NTT” yang selama ini mendorong produksi serta konsumsi barang lokal melalui platform seperti NTT Mart yang tersebar di seluruh wilayah provinsi.

Di tengah langit musim kemarau Kota Kupang yang berawan, harapan baru tumbuh di lantai atas kantor pusat Bank NTT. Harapan itu bukan hanya milik insan perbankan, tetapi juga milik petani, nelayan, dan pelaku UMKM dari Timor, Flores, Alor, Sumba, hingga kepulauan terluar lainnya.

“Modal sudah kuat, kepercayaan publik akan tumbuh. Bank NTT akan makin mampu hadir menjawab kebutuhan rakyat,” ujar Melki optimis.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Bank NTT, Yohanis Landu Praing, menyampaikan apresiasi mendalam atas keterlibatan aktif Gubernur dalam proses negosiasi dan penyusunan skema kerja sama saham yang telah berjalan sejak awal tahun ini.

“Tanpa dorongan dan fasilitasi langsung dari Bapak Gubernur, proses ini bisa tertunda berbulan-bulan,” ungkap Praing.

Ia menjelaskan bahwa penandatanganan persetujuan saham oleh Gubernur merupakan salah satu tahapan penting dalam pembentukan KUB. Selanjutnya, kedua pihak akan menandatangani Conditional Share Subscription Agreement (CSSA) yang kemudian dilanjutkan dengan pengajuan permohonan izin penyertaan modal oleh Bank Jatim ke OJK.

“Setelah CSSA ditandatangani, proses ke OJK dimulai. Dengan itu, target Modal Inti Rp3 triliun akan dapat dipenuhi dan memperkuat posisi Bank NTT,” jelasnya. (*/BN)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *