KEFAMENANU, berandanusantara.com – Sebagai rasa simpati kepada Dolvina Abuk, warga desa Kota Foun Kecamatan Biboki, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), ratusan warga bersama Pemerintah setempat, unsur LSM, Aktifis dan komponen lainnya menggelar aksi sejuta lilin di halaman kantor Bupati TTU.
Selain sebagai rasa simpati, pembakaran sejuta lilin itu sebagai ajakan kepada seluruh warga agar tidak lagi tergiur dengan rayuan para trafiker untuk bekerja di luar negeri dengan upah yang menggiurkan, namun berujung maut seperti Dolfina Abuk. Kuasa hukum keluarga Dolfina Abuk, berharap pihak kepolisian terus optimal melakukan pemeriksaan terhadap oknum terkait yang menyebabkan hilangnya nyawa Dolfina Abuk bahkan diduga organ tubuh Dolfina juga dicuri.
“Kita harap ini yang terakhir. Cukup satu Dolvina Abuk saja. Jangan ada Dolfina-Dolfina lain lagi. Mari, kita gandeng tangan satukan tekad untuk ungkap kematian yang tak wajar ini,” Tandas Magnus Adrianus Kobesi, SH, Kuasa hukum keluarga Dolvina Abuk Kepada awak media, Rabu (4/5/2016).
Magnus menuturkan, keluarga meminta kepada penerima kuasa dan LSM yang mendampingi agar segera mengusut tuntas kasus ini karena keluarga yakin Dolfina mati tidak wajar dan berharap pengusutan kasus ini dipercepat agar diotopsi sebelum terjadi pembusukan organ tubuh.
”Selaku pendamping hukum, saya dan keluarga minta polisi Indonesia menggunakan kewenangannya agar melakukan otopsi sebelum sehingga ini menjadi pintu masuk untuk mengetahui benarkah ada tindak pidana penjualan organ tubuh maka otopsi menjadi sangat penting,” pinta Magnus.
Dalam aksi sejuta lilin tersebut, juga terlihat dua buah krans bunga yang diletakan ditengah-tengah nyala sejuta lilin yang membentuk tulisan RIP. Aksi sejuta lilin ini dihadiri oleh Romo Deken Kefamemanu, Kapolres TTU, Dandim 1618 TTU, serta Wakil Bupati Alosius Kobes dan sejumlah pimpinan SKPD setempat. (Lius Salu)
