KEFAMENANU, berandanusantara.com – Pemerintah kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), saat ini menyiapkan 100 ton beras cadangan sebagai bentuk antisipasi kemungkinan rawan pangan tahun ini.
Namun informasi yang diperoleh media ini menyebutkan, jumlah beras cadangan itu diduga tidak bisa mencukupi kebutuhan masyarakat TTU secara keseluruan. Berdasarkan data terakhir yang dihimpun, kondisi rawan pangan terjadi di 24 kecamatan akibat dampak anomali iklim.
Dampak anomali iklim terjadi di wilayah NTT menyebabkan para petani tidak bisa mengelolah lahan pertanian mereka. Lahan yang sebelumnya telah disiapkan untuk menanam, ternyata tidak bisa dimanfaatkan akibat curah hujan yang sangat minim di awal musim tanam.
Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial TTU Simon Soge, Senin (1/1/2016) mengatakan, meskipun pihaknya saat ini sedang menunggu persetujuan Penjabat Bupati agar beras rawan pangan bisa segera disalurkan. Selain itu, jelas dia, pihaknya masih harus menyesuaikan dengan data survey tentang daerah mana saja yang benar mengalami rawan pangan.
“Pada prinsipnya kita siap, sesuai dengan kondisi daerah, stok beras cadangan beras kewenangan bupati ada 100 ton untuk 2016, namun belum bisa disalurkan sambil menunggu keputusan bupati, atau penjabat bupati sekarang,” katanya. (Tim)