Peluncuran Aplikasi Digital Preneur Training. (Foto: Yabes Ottu/BN)
Peluncuran Aplikasi Digital Preneur Training. (Foto: Yabes Ottu/BN)
KUPANG, berandanusantara.com – Pemerintah Kota Kupang menghadirkan terobosan cerdas berupa aplikasi Digital Preneur Training gratis untuk 5000 anak muda pelaku ekonomi kreatif dan UMKM.
Aplikasi ini tidak sekadar membantu para pegiat ekonomi untuk menjual produknya semata, namun bisa menjadi sarana untuk meningkatkan branding dari produk yang dihasilkan.
Gagasan ini lahir dari Jeriko Creativ Hub bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kupang, Dinas Tenaga Kerja Kota Kupang, serta Dinas Koperasi dan UMKM Kota Kupang.
Aplikasi ini diluncurkan oleh Wali Kota Kupang, Rabu (19/8/2020) di aula rumah jabatan Wali Kota Kupang. Acara peluncuran dikemas dengan ngopi sore bersama para pelaku UMKM dan pegiat ekonomi kreatif Kota Kupang.
Wali Kota Kupang, Jefirtson Riwu Kore pada kesempatan itu mengatakan pemuda adalah orang terdepan dalam membangun kota kupang untuk lebih maju.
Untuk itu menurutnya, dengan perkembangan teknologi saat ini, usaha-usaha mandiri mestinya tidak lagi menggunakan cara konvensional tetapi harus berbasis internet.
“Dunia saat ini berada di era digital, dimana banyak peluang bisnis yang bisa dilakukan melalui teknologi digital,” ungkap Wali Kota.
Menurut sosok yang akrab diebut Jeriko ini, globalisasi memaksa pemuda dan masyarakat kota kupang untuk bersosialisasi dan menyesuaikan diri, agar meciptakan kesejahteraan bagi pribadi dan membawa kota kupang lebih maju.
“Kita mesti beradaptasi dengan tuntutan zaman sehingga bisa bersaing. Kalau ekonomi hancur, maka segala aspek termasuk pendidikan juga akan hancur,” tegas Wali Kota.
Kepala Bidang Layanan e-Goverment, Andre Otta berharap agar melalui aplikasi yang dihadirkan ini bisa membantu para pelaku UMKM dan pegiat ekonomi kreatif dalam memperkenalkan dan memasarkan produknya.
“Semuanya akan dibahas lengkap dalam aplikasi ini. Bagaimana kita memberi nama, logo, sampai pada bagaimana kita memasarkan dengan baik,” ungkap Andre yang juga Ketua Karang Taruna NTT ini.
Salah satu pelaku UMKM, Grace Ndun mengatakan kehadiran aplikasi ini merupakan langkah yang baik dari pemerintah Kota Kupang untuk membangun kembali perekonomian pasca pandemi Covid-19.
Menurutnya, kendala yang dihadapi pelaku UMKM saat ini adalah berkaitan dengan modal. Karena dengan modal yang terbatas, pihaknya akan kewalahan dalam melayani permintaan konsumen dalam jumlah yang besar.
Untuk itu, Grace juga meminta pemerintah untuk membuat klasifikasi pelaku UMKM pemula dan yang sudah berjalan lama, disertai dengan bantuan permodalan agar bisa melakukan aktifitas produksi secara baik.
“Pemerintah Kota Kupang jangan hanya mengklaim bahwa setiap tahun melahirkan pengusaha-pengusaha baru, tetapi harus mampu untuk tetap membantu supaya usaha yang dibangun jangan mandek, tetapi berkembang,” tandasnya. (Yabes Ottu/BN)Ist