KUPANG, berandanusantara.com – Pemuda-pemudi asal kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (6/7/2016), membentuk sebuah perkumpulan yang diberi nama Pemuda Revolusi Rote Ndao. Tujuan terbentuknya perkumpulan ini yakni memperkuat komunikasi antar pemuda/i Rote Ndao, untuk mewujudkan perubahan di kabupaten terselatan itu.
Salah satu inisiator terbentuknya perkumpulan ini, Veky Boelan mengatakan semakin hari nampak sikap individualistis dan apatisme dari pemuda Rote Ndao cukup tinggi. Dengan kenyataan ini, jelas Veky, justru semakin membuat keresahan antar sesama yang berasal dari Rote Ndao.
“Dengan didasari kata Revolusi, perkumpulan ini diharapkan menjadi wadah perubahan di kabupaten Rote Ndao, terlebih khusus kaum muda,” kata Veky.
Hal senada juga diungkapkan inisiator lainnya, Semmy Balukh. Menurut dia, terbentuknya perkumpulan ini untuk menjawab pertanyaan banyak orang tentang mengapa orang Rote tidak bisa bersatu. Padahal, persatuan sangatlah penting dalam mewujudkan pembangunan di suatu daerah.
“Forum ini juga wadah yang tepat agar semua pemuda Rote bisa bersatu untuk tujuan perubahan,” ungkap Semmy.
Setelah dibentuknya perkumpulan ini, selanjutnya dibentuk tim untuk menyusun anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART), kepengurusan, serta badan hukum perkumpulan untuk memenuhi legalitas.
Hadir dalam pembentukan Pemuda Revolusi Rote Ndao, sejumlah tokoh muda yakni Veky Boelan, Semmy Balukh, Andyos Manu, Warend, Renny Lenggu, Adi Bullu, Asiel Soru, Semmy Bessie, Jacky Benggu, Ade Nggadas, Peter Lilo, Yanti, Redy Bulan, Umbu Wenyi, Engki Bessie, Nyongki Malelak, Bobby Hida, Friets Dami, Nur Pello, Semmy Ndolu dan Robby Mooy.
Sebelumnya, masing-masing tokoh muda asal Rote Ndao tersebut mengutarakan ide dan gagasan untuk terbentuknya perkumpulan untuk perubahan yang kemudian disepakati dengan nama Pemuda Revolusi Rote Ndao. (Ren/AM)
