Petani di TTU Dapat Investasi Dana 13 Miliar

  • Whatsapp
Lokasi penanaman kacang hijau di Kecamatan Insana, Kabupaten TTU, Nusa Tenggara Timur. (Lius/BN)

 

Lokasi penanaman kacang hijau di Kecamatan Insana, Kabupaten TTU, Nusa Tenggara Timur. (Lius/BN)
Lokasi penanaman kacang hijau di Kecamatan Insana, Kabupaten TTU, Nusa Tenggara Timur. (Lius/BN)

KEFAMENANU, berandanusantara.com – Petani 12 desa di Kecamatan Insana Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT)  mendapat investasi 3 miliar dalam bentuk bibit kacang hijau 25 ton serta pupuk 9 ton.

Investasi itu dilakukan untuk rencana pengembangan kacang hijau diatas lahan seluas 1600 Ha. Sementara jenis bibit kacang yang diberikan itu yakni nilon dan betet.

Presiden direktur CV hasil tani sejahtera asal Gresik, Jawa Timur, Sumanto HS saat pemaparan rencana kegiatan itu kepada ratusan petani di aula pertemuan hotel Livero Kefamenanu mengatakan, masyarakat tidak perlu risau dengan pasar karena pemasarannya sudah tersedia.

“Bibit kita siapkan, pupuk juga, termasuk ahli yang memberikan bimbingan serta pengawasan saat tanam, masyarakat hanya siap fisik dan lahan saja, soal pasar, petani tidak perlu risau sebab kita pasti beli kembali hasil panen itu,”tandas Sumanto.

Sumanto menambahkan Target, panen untuk 1000 ha kacang hijau 2  ton, dengan asumsi, 1 ha, 2 ton atau 2000 kg,demikian juga soal harga pasar pihaknya akan berupaya menguntungkan petani.

“Kita patok harga perkilo 10 ribu, kalau harga pasar turun tetap kita beli dengan harga 10 ribu, jikalau harga naik 12 kita juga beli dengan 12 ribu artinya kita tetap untungkan petani, harga pasar perkilo 10rb/kg,”tegas Sumanto.

Usai memberikan pemaparan rencana kegiatan itu, dilanjutkan dengan penandatanganan MoU antara presiden direktur CV hasil tani sejahtera dengan pemerintah daerah yang dilakukan oleh wakil bupati TTU, Alosius kobes, S.sos.

Pada kesempatan itu, Wakil bupati TTU Alosius Kobes mengatakan ini merupakan investasi yang langka terjadi untuk itu warga. Diharapakan masyarakat menangkap peluang tersebut demi kemakmuran masyarakat desa sendiri.

“Saya pikir ini peluang yang harus kita tanggapi dengan kerja keras. Jadi saya harap ini jadi pilot project yang dipimpin pertama melalui asosiasi ini.  Saya juga berharap masyarakat dipersiapkan, sebab presiden ini bukan baru sekedar bicara tapi sudah ada bukti di gresik,”pinta Kobes.

Untuk diketahui, para petani pada 12 desa ini akan berada dibawah naungan asosiasi Petani palawija biinmaffo yang diketuai oleh Pater Hironimus Aron, SVD. (lius salu)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *