Setelah Diberitakan, Bantuan Kepada Barnabas Kase Sekeluarga Terus Berdatangan

  • Whatsapp
Kristoforus Ndapa Beri, salah seorang anggota TNI di TTU saat menyerahkan bantuan kepada Barnabas Kase dan keluarga. (foto: Lius Salu/BN)
Kristoforus Ndapa Beri, salah seorang anggota TNI di TTU saat menyerahkan bantuan kepada Barnabas Kase dan keluarga. (foto: Lius Salu/BN)
Kristoforus Ndapa Beri, salah seorang anggota TNI di TTU saat menyerahkan bantuan kepada Barnabas Kase dan keluarga. (foto: Lius Salu/BN)

KEFAMENANU, berandanusantara.com – Pasca diberitakan, aneka bala bantuan dari warga Kefamenanu, Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur kepada Baltasar Kase dengan istrinya Bernadeta Liem bersama 8 anaknya yang tinggal di hutan selama 7 tahun terus berdatangan. Diharapkan bantuan-bantuan ini bisa mengurangi penderitaan yang dialami Baltasar Kase sekeluarga.

Kristoforus Ndapa Beri, salah seorang anggota TNI pada Kodim 1618 TTU, usai penyerahan itu kepada berandanusantara.com belum lama ini berharap bantuan yang diberikan bisa mengurangi beban penderitaan yang dialami Baltasar Kase sekeluarga.

“Tidak seberapa tapi mudah-mudahan bisa menutupi kekurangan yang dialami Bapak Baltasar Kase sekeluarga,” tandasnya.

Selain Kristoforus Ndapa Beri, bantuan kepada Bernabas Kase sekeluarga juga datang dari Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara, Heribertus Oddo.

Kepada berandanusantara.com,  selain memberikan bantuan, ia berjanji akan membantu memfasilitasi keluarga Barnabas Kase dengan memindahkan mereka dari kawasan hutan lindung itu.

Rencananya mereka akan dipindahkan ke Mamsena, Kecamatan Insana Barat atau kilo meter jurusan Kupang.

“Ada dua lokasi yakni di Mamsena dengan kilo meter 9 jurisan Kupang. Tinggal dari mereka mau pilih yang mana,”tandasnya.

Heri mengatakan upaya memindahkan Baltasar Kase sekeluarga untuk menghindari aksi pencurian yang selama ini terjadi. Dan yang paling utama adalah masa depan anak-anak.

Menanggapi tawaran itu, Barnabas Kase bersama istrinya Bernadeta Liem mengatakan, siap dan menunggu saja kapan mereka mau dipindahkan.

“Kami mau pak. Kami tunggu saja kapan mau pindah. Yang penting ada lahan untuk kami kerja,”ujar pasutri itu dengan nada girang. (lius salu)

Related posts