Survei IDM, 81,9 Persen Percaya Program Jokowi–Ma’ruf Mampu Pulihkan Perekonomian

  • Whatsapp
Ilustrasi
Ilustrasi

JAKARTA – Mayoritas responden dari survei nasional Indonesia Development Monitoring (IDM) percaya bahwa program pemulihan ekonomi pemerintahan Jokowi–Ma’ruf bisa mengatasi dampak Covid-19, khususnya kehidupan perekonomian masyarakat.

Dari 1650 reponden yang diwawancara, 81,9 persen percaya Jokowi–Ma’ruf dapat memulihkan perekonomian masyarakat, 11,7 persen meragukan dan sebanyak 6,4 persen tidak percaya dengan program program pemulihan ekonomi oleh pemerintah.

Read More

Sementara sebanyak 74,9 persen masyarakat tetap mendukung dan percaya pemeritahan Jokowi – Maruf Amin hingga akhir jabatan selesai hingga tahun 2024 dan sebanyak 21,3 persen tidak percaya dengan pemerintahan Jokowi – Maruf Amin akan selesai hingga 2024 dan sebanyak 3,8 persen tidak memberikan jawaban apapaun.

Terkait Vaksin Covid 19 yang disediakan pemerintah dari hasil survei menunjukkan 19,2 persen responden tidak percaya bahwa vaksin Covid-19 yang akan disediakan pemerintah aman bagi kesehatan penggunanya. Sedangkan Yang percaya bahwa vaksin tersebut aman mencapai 70,6 persen , sementara yang tidak memberikan pernyataan 10,2 persen

Dari survei diketahui juga bahwa 79,9 persen responden di bersedia untuk mengikuti program Vaksinisasi dan sebanyak 11,8 persen masih ragu, sedangkan 8,3 persen tidak mau di vaksin.

Dari hasil survei ini bisa disimpulkan bahwa persentase mereka yang percaya bahwa vaksin aman jauh lebih besar daripada yang tidak percaya dan kepercayaan pada tingkat keamanan vaksin mempengaruhi kesediaan warga untuk divaksin.

Sementara terkait masalah pengelolaan pemerintahan yang bersih di masa Covid , dari hasil survei didapati bahwa 63,8 persen menyatakan pemerintahan Joko Widodo tidak dikelola secara clean Goverment sebanyak 20,8 persen menyatakan pemerintahan sudah dikelola secara clean goverment dan sebanyak 15,4 tidak memberikan pernyataan

Dari survei diketahui juga bahwa sebanyak 69,2 persen penyelewengan dan korupsi uang negara, pungli dilakukan oleh kader dan politisi parpol. Sebanyak 30,8 menyatakan penyelewengan uang negara, pungli dan korupsi dilakukan oleh aparatur sipil negara serta aparat penegak hukum.

Tidak hanya itu, survei juga diketahui bahwa sebanyak 88,9 persen Responden Dampak Pandemi Covid sangat mempengaruhi kehidupan dan aktivitas masyarakat, dan sebanyak 11,1 persen menyatakan tidak begitu berdampak terhadap kegiatan dan aktivitasnya.

Sebanyak 66,8 persen responden menyatakan akibat dampak Covid 19 pendapatan ekonomi keluarga mereka menurun hingga 50 % lebih dibanding sebelum adanya dampak covid, dan sebanyak 29,6 persen mengaku pendapatan mereka menurun hingga 25-40 persen, dan sebanyak 3,6 persen menyatakan pendapatan ekonomi keluarga turun dibawah 25 persen.

Dari hasil survei menunjukan bahwa sejak pandemi, menyebabkan daya beli masyarakat juga terpantau begitu rendah. Selain itu juga dikarenakan tidak bisa memiliki banyak kesempatan untuk bergerak, masyarakat juga memiliki keterbatasan dana untuk dibelanjakan.

Rendahnya permintaan ini kemudian menyebabkan munculnya deflasi atau penurunan harga-harga barang di pasaran. Bahkan, banyak produsen yang menawarkan harga diskon hanya demi menghabiskan stok.

Survei nasional Indonesia Development Monitoring dilakukan pada 10–19 Januari 2021 melalui wawancara per telepon kepada 1650 responden yang dipilih secara acak (random). Margin of error survei diperkirakan +/- 2.44%, dengan Tingkat Kepercayaan 95%. Responden tersebar secara proposional di 34 Provinsi.

Responden terpilih adalah yang sudah berumur lebih dari 17 Tahun, secara kriteria demographi responden yang tingal di perkotaan 58,1 persen dan di pedesaan 41,9 persen. Berdasarkan aktivitas responden sehari-hari sebanyak 41,8 persen merupakan pekerja di sektor formal dan informal baik di Swasta, BUMN maupun ASN, 29,8 persen ibu rumah tangga, 17,2 persen merupakan pelaku usaha atau pemilik usaha dan 11,2 persen merupakan mahasiswa, pencari kerja dan lainnya. (*BN/AM)

Related posts