KEFAMENANU, berandanusantara.com – Komandan Korem (Dandrem) 161 WS Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Brigjen TNI Achmad Yuliarto kepada prajurit TNI di Mako Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif 744 SYB meminta agar dalam pelaksanaan tugas terus menumbuhkembangkan semangat bela negara kepada masyarakat di perbatasan dan menjaga harmonisasi bersama masyarakat sehingga tidak menimbulkan konflik dengan negara tetangga.
Hal itu ia katakan saat berpamitan dengan satuan anggota yonif 744 SYB di Mako Satgas Pamtas Yonif 744 SYB, (11/6/2015), dua hari yang lalu, sekira pukul 20.00 wita.
“Teruskan perjuanganmu sampai tugas selesai, binalah mereka dan tumbuhkan semangat bela negara kepada warga di perbatasan. Tetap menjaga harmonisasi bersama warga sehingga tidak menimbulkan konflik dengan negara tetangga, karena dari ujung Papua sampe Banda Aceh, katong samua basodara,” tegas Yuliarto. Sekedar diketahui, Brigjen Achmad Yuliarto Dandrem WS 161 Kupang akan dimutasitugaskan menjadi wakil Personalia Panglima Mabes TNI.
Pantauan wartawan dalam acara pamitan yang berlangsung sekitar 1 jam itu, Dandrem Yuliarto yang didampingi Komandan Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif 744 SYB, Letkol Arm Yudi Gumilar juga memberikan penghargaan sekaligus apresiasi terhadap enam orang prajurit TNI karena enam prajurit ini dinilai berhasil menyadarkan masyarakat setempat melalui penggalangan senjata sehingga menyerahkan 12 pucuk senjata api berkaliber 15 mm secara sukarela.
Enam prajurit TNI diperbatasan dari satuan tugas (Satgas) pengamanan perbatasan (Pamtas) RI-RDTL Yonif 744 SYB itu yakni Sertu Zainal, Praka Ismail, Lettu Arief Chandra Gunawan, Letda Okki serta dua prajurit TNI yakni Lettu Horyanto karena sukses melakukan panen raya di Oepoli, dan Sertu Khuabia karena berhasil mendamaikan dua warga beda negara yakni warga Nelu dengan warga Leolbatan.
Dikatakannya, dengan berhasil membangun rasa percaya masyarakat, pasukan telah berhasil menunjukkan bahwa pasukan Satgas datang bukan untuk menakut-nakuti. Diharapkan kepada masyarakat setempat yang masih menyimpan atau memegang senjata agar jangan ragu menyerahkan kepada satgas pamtas untuk keamanan bersama.
“Masyarakat jangan ragu-ragu. Serahkan saja tidak apa-apa supaya aman. Yakinkan mereka untuk serahkan senjata demi menciptakan suasana kondusif, karena dari Papua sampai Banda Aceh katong semua basodara,” pungkasnya. (Lius Salu)