Dilantik Gubernur, Ini Terobosan Cerdas Stefen Mesakh untuk Bank NTT

  • Whatsapp
Paulus Stefen Mesakh. (Foto: ist)
Paulus Stefen Mesakh. (Foto: ist)

KUPANG, berandanusantara.com – Gubernur NTT Viktor Bungtilu Lasikodat, Rabu (10/2/2021), resmi melantik Paulus Stefen Mesakh sebagai Direktur Pemasaran Kredit Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT).

Pelantikan berlangsung di Aula Fernandes, lantai 4 kantor Gubernur NTT, dengan penerapan protokol kesehatan yang cukup ketat. Para tamu dan undangan bahkan wajib mengikuti rapid test antigen sebelum masuk ruang acara.

Read More

Peserta yang hadir dalam pelantikan pun dibatasi. Para pejabat pemprov NTT yang hadir diantaranya, Sekda Ben Polomaing, Karo Perekonomian Lery Rupidara dan Karo Hukum Aleksander Lumba. Sementara dari Bank NTT hadir lengkap para Komisaris dan Direksi.

Gubernur Viktor usai melantik menegaskan, pada tahun 2023 Bank NTT harus menjadi Bank Devisa. Oleh karena itu, Non Performing Loan (NPL) atau kredit macet, struktur serta mindset kerja di Bank NTT mesti dirubah.

“Kami harap ini bisa dikerjakan,” tegas Gubernur.

Untuk menjadi Bank Devisa, kata Viktor, modal inti yang harus dipenuhi adalah Rp3 Triliun. Meski demikian, sampai saat ini masih ada beberapa kabupaten yang belum menyelesaikan Peraturan Daerah (perda) terkait penyertaan modal untuk Bank NTT.

Dengan kondisi ini, lanjut Viktor, perlu disiapkan upaya lain, salah satunya dengan menawarkan saham minimum sesuai aturan dan perundang-undangan kepada pihak ketiga, atau investor. Meski demikian, kata Viktor, untuk hal tersebut belum diputuskan.

“Ini belum diputuskan, belum tahu juga mana yang berminat, tapi ini dipersiapkan untuk menjaga, agar mampu memberikan setoran inti di tahun 2024 sesuai aturan OJK,” tandasnya.

Direktur Utama Bank NTT, Harry Aleksander Riwu Kaho mengungkapkan optimisme dan keyakinannya bahwa dengan dilantiknya Stefen Mesakh menjadi Direktur Pemasaran Kredit Bank NTT, dapat menyelesaikan permasalahan kredit atau NPL selama ini.

“Kami sangat berkeyakinan, Pak Stefen bisa membangun akselerasi dalam hal penanganan kredit, serta melakukan ekspansi kredit ke sektor-sektor unggulan bisa dijalankan secara optimal,” tandasnya.

Sementara Paulus Stefen Mesakh, atau yang lebih dikenal dengan Stefen Mesakh kepada media mengatakan jabatan yang diemban oleh dirinya merupakan tanggung jawab yang besar. Dia berjanji akan bekerja maksimal dan memberikan sumbagsi nyata untuk pertumbuhan ekonomi.

Mantan Kepala Divisi SDM Bank NTT ini pun telah menyiapkan terobosan cerdas untuk memenuhi target Bank NTT, terutama Go TKB 2, atau tingkat kesehatan bank level 2, serta menekan angka Non Performing Loan (NPL) atau kredit macet.

Steven menjelaskan, sesuai visi Bank NTT kedepan untuk menjadi “Agent Of Development” akan melakukan pembiayaan terhadap berbagai sektor unggulan seperti pertanian, perkebunan, perikanan, UMKM serta industri kreatif lainnya yang ada di provinsi NTT.

“Disamping itu, kami juga akan meningkatkan tawaran pinjaman daerah untuk semua kabupaten/kota di NTT,” kata Stefen.

Selain itu, yang akan dilakukan adalah recovery terhadap kredit yang ada selama ini di Bank NTT disertai permasalahannya. Disamping itu juga, penyelesaian kredit-kredit bermasalah termasuk restrukturisasi. Penyelesaian kredit akan dilakukan dengan cara litigasi maupun non litigasi.

Stefen bahkan mengingatkan para insan kredit Bank NTT bahwa dirinya menyatakan perang melawan NPL. Oleh karena itu, dia meminta para debitur agar lebih proaktif dalam menyelesaikan persoalan kredit di Bank NTT.

“Ini komitmen saya dan pastinya saya akan tegas untuk hal itu. Target saya tahun ini recovery rate, atau penyelesaian angka kredit bermasalah 40 persen,” tegasnya. (AM/BN)

Related posts