Gubernur Viktor Libatkan Para Imam Bekerja Sama dengan Tim Percepatan

  • Whatsapp
Dok Humas dan Protokol Setda NTT
Dok Humas dan Protokol Setda NTT
Dok Humas dan Protokol Setda NTT

ATAMBUA, berandanusantara.com – Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat meminta setiap Keuskupan untuk mengutus imam terbaiknya, untuk bekerja bersama tim percepatan pembangunan.

Keterlibatan para Imam tersebut merupakan langkah konkrit dari Gubernur, yang mengajak Gereja terlibat menyelesaikan persoalan Pekerja Migran Indonesia, khususnya yang berasal dari NTT.

“Saya minta masing-masing keuskupan kasih nama, dengan spesifikasi keahlian masing-masing. Kita bisa sama-sama terlibat sejak kegiatan perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan program,” ungkap Viktor.

Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan hal tersebut saat memberikan sambutan sekaligus menjadi pemateri pada pertemuan pastoral ke-11 delapan keuskupan wilayah Nusa Tenggara (NTT dan Bali), Rabu (24/7/2019) di Hotel Matahari, Atambua, kabupaten Belu. Kegiatan itu berlangsung sejak Hari Senin 22 Juli hingga Sabtu 27 Juli nanti.

Viktor menyebutkan, kemiskinan sebagai faktor pendorong (push factor) persoalan tenaga kerja asal NTT. Pada sisi lain, cerita sukses segelintir orang menjadi faktor penarik (pull factor) minat orang, untuk bekerja ke luar negeri.

Karena itu, Viktor sepakat dengan niat pihak gereja, untuk terlibat dalam pemberdayaan ekonomi dan upaya peningkatan pendidikan masyarakat desa. Secara rigit, Laiskodat mengurai semua potensi NTT dengan prospeknya. Ia meyakini, jika komponen masyarakat sipil, pengusaha dan pemerintah bekerja serius, semuanya bisa segera dicapai.

Untuk diketahui, pada sesi paginya Pater Huber Thomas Hasuli,SVD telah lebih dulu membawakan materinya berjudul Kajian tentang Situasi Migran Perantau di NTT. Bersama timnya dari Pusat Penelitian Candraditya Maumere, mereka memaparkan berbagai fakta temuan. Pada sore harinya, RD.Dr.Martin Chen kembali membawakan refleksinya dari aspek teologi biblis. Pada hari terakhir nanti, akan disepakati rumusan rekomendasi pastoral seputar migran dan perantau.

167 orang peserta dilaporkan hadir dalam kegiatan tiga tahunan itu. Mereka berasal dari delapan keuskupan regional Nusra, para direktur/sekretaris pastoral, utusan keukupan, pendamping ahli dan pengamat termasuk panitia.

Nampak hadir Mgr.Vincentius Sensi Potokota, Uskup Keuskupan Agung Ende, Pr.Mgr. Silivester San,Pr, Uskup Keuskupan Denpasar sekaligus Administrator Keuskupan Ruteng, Mgr.Frans Kopong Kung,Pr, Uskup Keuskupan Larantuka, Mgr.Edwaldus Martinus Sedu,Pr, Uskup Keuskupan Maumere, Mgr.Petrus Turang,Pr, Uskup Keuskupan Agung Kupang, Mgr.Edmund Woga,CSsR Uskup Keuskupan Weetebula dan Mgr.Dominikus Saku,Pr Uskup Keuskupan Atambua.

Turut hadir Kepala Dinas Koperasi dan Nakertrans NTT Sisilia Sona, bersama para undangan lain. Dalam rangka memeriahkan kegiatan pertemuan pastoral itu, tuan rumah juga menyelenggarakan pameran ekonomi kreatif yang berpusat di sekitar lapangan Emaus, Seminari Santa Imaculata Lalian. Terdapat 46 stand pameran dari perakilan paroki yang ada dalam empat Dekenat Keuskupan Atambua. (*AM/HMS)

Related posts