Rote Ndao, BN- “ Masalah musim adalah masalah alam, kita manusia tidak perlu banyak berpendapat soal alam, karena tugas kita adalah bekerja dan terus bekerja untuk mengelolah, menabur, merawat dan menuai akan hasil taburan, demi kebutuhan hidup sehari – hari,” ungkap Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Rote Ndao, Stefanus M. Saek, SE, M.Si, di ruang kerjanya, Sabtu (16/08/2014).
Ia menjelaskan, pada umumnya setiap tahun di NTT ada musim kemarau dan musim penghujan. Hal ini, kata dia, sama sekali tidak ada pengaruhnya terhadap peningkatan produktifitas hasil pertanian dan perkebunan di seluruh wilayah Kabupaten Rote Ndao.
Menurut Stefanus, hingga bulan terakhir bulan agustus tahun 2014, hasil pertanian gaba produksi sebesar 46 ton. Hasil tersebut, sebut dia, posisinya dalam keadaan suprus sehingga tidak berpengaruh pada masuk dan keluar hasil produktifitas pertanian.
“ petani perlu memperhatikan beberapa hal sistimatik yang meliputi; pengelolahan lahan, bibit yang unggul dan berkualitas, petsisida, intisida baik padat dan cair serta pengawasan dan pemiliharaan yang baik tentu akan menghasilkan kontribusi yang besar bagi petani tersebut,” jelasnya.
Dikatakan, gabah yang dihasilkan oleh petani Rote Ndao telah menembus pasar di Provinsi NTT, bahkan selama ini pun selalu dipasarkan antar pulau.
“Dari perbandingan 123 jiwa di kabupaten rote ndao, dalam sehari perlu mengkomsumsi 400 gram untuk satu orang. maka dari 46 ton bisa memadai kebutuhan sandang petani di rote ndao,” tandas Stefanus
Ia mengungkapkan, hal yang masih menjadi kelemahan para Petani Rote Ndao adalah sarana produksi alat pertanian masih sangat kurang dan terbatas. “Mudah-mudahan kedepan persoalan ini bisa teratasi, dengan berbagai langkah antisipatif, sehingga bisa menuntaskan angka kemiskinan di Rote Ndao,” katanya.
Selain itu, lanjutnya, berbagai komoditi unggulan lainnya seperti; gula lontar, kacang tanah, gula semut, dan yang lainnya juga terus diupayakan untuk peningkatan produktifitasnya. Oleh karena itu, kata Stefanus, pihaknya terus melakukan kerjasama dan koordinasi dengan berbagai pihak agar produktifitas petani terus-menerus digenjot naik. (ryan tulle)