KEFAMENANU, berandanusantara.com – Petronela Kono (36), warga dusun Letkase, desa Nian, kecamatan Miomaffo Tengah, Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT) terpaksa harus berjuang melawan penyakit kanker payudara yang kian terus membesar di rumahnya.
Petronela terpaksa melakukan pengobatan alternatif di rumahnya lantaran ketiadaan biaya untuk melakukan pengobatan secara medis di RSUD Kefamenanu. Ketiadaan biaya ini membuatnya pasrah ketika ditemui di rumah kakaknya di Desa Nian, Senin (13/6/2016) kemarin.
Mikhael Banu, kakak kandung Petronela, mengatakan, sejak awal munculnya penyakit ini, mereka sempat mendatangi rumah sakit umum, namun karena perawatannya tidak begitu intensif kanker payudara yang diderita Petronela terus membesar dan menjadi borok.
“Kita sempat ke rumah sakit, namun informasi yang kita peroleh dari dokter melalui perawat bahwa biaya rawat inap di rumah sakit 3 juta rupiah untuk satu hari satu malam,” kata Mikhael
Mikhael mengatakan, mahalnya biaya pengobatan yang disebutkan itu mengurungkan niat mereka untuk menjalani proses opname dan merekapun belum miliki kartu BPJS kesehatan.
Mikhael menuturkan, sejak saat itu mereka merawat Petronela hanya menggunakan ramuan tradisional. Namun bukannya membaik, malah kondisinya semakin memburuk.
Sementara itu, Petronela mengatakan kanker payudara yang dideritanya itu, awal muncul rasa gatal disekitar puting susunya bagian kiri dan saat digaruk muncul luka hingga membesar.
“Kanker ini sejak bulan Januari tahun ini, awalnya saya pikir gatal biasa lalu saya garuk dan malah menjadi seperti ini,” ungkap Petronela sembari menahan rasa sakit.
Bupati TTU, Raymundus Sau Fernandes saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya mengatakan, Petronela sudah dijemput dan sedang dirawat di RSUD Kefamenanu dan sementara pemeriksaan jaringan apa masuk dalam kategori ganas atau bukan sehingga akan ditangani lebih intensif.
“Saya tahu dari media sosial dan penderita kanker sudah dijemput dan sedang dirawat di rumah sakit. Kita akan tangani pasien itu,” ujar Bupati Ray. (Lius Salu)