KEFAMENANU, berandanusantara.com – Penutupan kegiatan TMMD desa Kuluan, Kecamatan Biboki Feotleu, Kabupaten Nusa Tenggara Timur (NTT) diwarnai isak tangis dan lambaian tangan warga. Isak tangis warga memecah saat pelepasan anggota TNI yang tergabung dalam program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 94 di Desa Kuluan, Kecamatan Biboki Feotleu, Kabuaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (27/5/2015), belum lama ini.
Kristoforus Usfinit, seorang tokoh masyarakat setempat mewakili warga kepada wartawan tak hentinya berucap terimakasih karena TMMD ke-94 dilakukan di desa Kuluan.
“Terimakasi Pak Tentara. Untunglah TMMD dilakukan di desa kami. Kalau tidak kami tidak tau desa kami seperti apa. Sekali lagi terimakasih pak Tentara,” tandasnya sembari menyeka air mata.
TMMD ke-94 kali ini sengaja dipusatkan di desa Kuluan sekira 80 Kilometer arah timor Kota Kefamenanu dengan kondisi topografi perbukitan dengan akses jalan tanah penuh terjal serta bebatuan dan melewati 3 buah kali dengan jarak tempuh 3 jam perjalanan menggunakan mobil.
Asisten II setda Timor Tengah Utara, Agustinus Kasenube dalam sambutannya saat upacara penutupan TMMD mengatakan, daerah kuluan merupakan daerah yang sangat terbelakang karena kurang sentuhan pembangunan.
“Kedepan kita akan optimalkan masyarakat pedesaan dengan cara mendorong peningkatan ekonomi serta membuka akses permodalan dan pemasaran,”tandas Agustinus selaku Irup dalam sambutannya di Kuluan.
Sekedar diketahui, dalam program TMMD ke 94 ini, anggota TNI berhasil menyelesaikan enam item pekerjaan antara lain, merehabilitasi satu unit bangunan kapela di kuluan wilayah paroki manumean,pembukaan jalan sepanjang 200 meter, saluran dari kali beasuan dan Saluran di oemanu kearah sawah sepanjang 50 meter, pembangunan MCK berukuran 4×6, satu unit bak penampungan 2×3 dan saluran pembuangan air (got) sepanjang 200 meter. (Lius Salu)