PMKRI Kefamenanu Gelar Aksi 1000 Lilin

  • Whatsapp
Ilustrasi
Ilustrasi
Ilustrasi

KEFAMENANU, berandanusantara.com – Dalam rangka memperingati hari kasih sayang (Valentine day), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Sabtu (14/2/2015) mencurahkan isi hati dengan melakukan aksi theatrical yang dihiasi perenungan dan pembakaran seribu lilin di depan marga PMKRI cabang Kefamenanu. Aksi ini juga diselingi orasi sekaligus pelantikan 42 anggota PMKRI-TTU.

Selain dalam rangka memperingati Valentine Day, aksi itu juga dilakukan untuk menuntut Bupati TTU, Raymundus Sau Fernandes, S.Pt dan Gubernur Nusa Tenggara Timur, Drs. Frans Lebu Raya  agar lebih tegas dan transparan dalam menyelesaikan kasus perdagangan manusia di Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kegiatan yang dimulai pada pukul 19.30 Wita ini dihadiri sejumlah tokoh masyarakat setempat, para senior alumni PMKRI, Komisariat PMKRI, Pihak Gereja, Institusi Polres TTU, TNI, serta seluruh anggota PMKRI. Menariknya lagi, kegiatan ini dihadiri Keluarga Besar Brigpol Rudi Soik.

Disaksikan wartawan, aksi theatrical dari para pemuda-pemudi PMKRI cukup menyita perhatian publik. Suasana yang tadinya panas akibat orasi terus menerus yang dilancarkan Sekjen PMKRI Cabang Kefamenanu, Bonivasius Siki dan Yohanes Naihati, sekejab berubah menjadi hening dan sunyi senyap tatkala dengan gemetar dan penuh penghayatan, Tomi Asalnaije menghipnotis suasana aksi 1000 lilin tersebut pada saat  membacakan perenungan tentang dinamika kejadian perdagangan manusia yang belum seutuhnya ditangani dengan baik oleh Pemerintah Pusat, Propinsi maupun Pemerintah Daerah. Keluarga besar Rudi Soik yang hadir pada kesempatan itupun tertunduk lesu penuh penghayatan sampai meneteskan air mata.

Inti sari pertunjukan yang dilakukan menggambarkan sosok Rudi Soik yang sedang meminta pertanggungjawaban dan koordinasi bersama pejabat Polda NTT untuk mencari solusi, namun terkesan saling melempar tanggungjawab. Pada pertunjukan tersebut, seorang pemuda berperan sebagai calo TKI, membawa tali dan mengikatkannya pada kedua tangan seorang calon TKW yang meliuk kian kemari dengan bebas dan merajalela bagai suster ngesot mencari target lainya.

Dalam aksi 1000 lilin, terpampang spanduk yang bertuliskan, “Dimanakah hatimu wajah pemimpinku? Bupati TTU harus selesaikan dan Cegah kasus Trafficking. Dan sebuah gambar sketsa yang bertuliskan “Perdagangan manusia di NTT  Gubernur diam-diam saja, masih adakah hati? Stop perdagangan manusia. Bapak Gubernur orang NTT Sudah harus dijual. Hukum kita seperti sarang laba-laba jika ngamuk bisa ditangkap. Kalau yang itu burung besar masa dia bisa rusaki sarang laba-labanya itu? Herannya Republik ini bukan jual binatang tapi jual Manusia,”tulisnya.

Ketua PMKRI TTU, Pius Naileu kepada sejumlah wartawan usai kegiatan tersebut mengatakan, kegiatan utama yang dilakukan yakni pelantikan anggota baru yang telah melalui masa bimbingan. Sementara aksi 1000 Lili, dilakukan guna merefleksikan kembali nilai-nilai kebenaran dan keadilan yang sementara terjadi di Indonesia khususnya NTT.

“Kami meminta Kapolda NTT, Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, bersama Bupati TTU Raymundus Sau Fernandes, untuk bisa memberhentikan proses pengiriman TKI Ilegal,” tandas Nailiu.

Mengenai Kasus Rudi Soik, Nailiu mengatakan pihaknya meminta kepada pihak yang menangani kasus tersebut untuk membebaskan Rudi Soik.

“Hanya Rudi soik yang bisa membongkar semua mafia perdagangan manusia di NTT. Jadi kami minta, dia harus dibebaskan,”tegasnya.

Ayah kandung Rudy Soik, Filmon Soik dan  Ibu Nonce Soik yang didampingi Cucu dan keluarga Besar Soik lainya ketika dimintai keterangannya, tidak banyak komentar. Walaupun demikian,  mereka mengaku mendukung Polda NTT dalam mengusut tuntas kasus perdagangan manusia (human trafficking) di NTT.

“Kami minta pengadilan tinggi melalui majelis hakim agar menjatuhkan hukuman dengan seadil-adilnya dan berdasarkan hati nurani. Kami serahkan pada pihak-pihak yang berkompeten dalam kasus ini,”pungkas Filmon Soik.

Disaksikan wartawan, aksi 1000 lilin itu juga dimeriahkan dengan pelantikan 42 anggota PMKRI Cabang Kefamenanu yang baru dan pengalungan selendang bermotif daerah kepada Kapolres TTU, AKBP Robby M Samba yang diwakili Kasat Intel, Iptu Bazid Algadri oleh Ketua Komisaris Daerah Region Timur, Gregorius R Daeng didampingi ayah kandung Rudy Soik, Filmon Soik dan Ketua PMKRI Cabang Kefamenanu, Pius Nailiu. (lius salu)

Related posts