
LARANTUKA, berandanusantara.com – Pelesiran delapan belas Camat se kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan biaya perjalanan dinas untuk memenuhi undangan Gubernur NTT Frans Leburaya pada Selasa (16/2/2016) lalu, memantik kemarahan Bupati Yosni Herin.
Pertemuan delapan belas Camat itu untuk mendukung pembangunan jembatan rencana pemerintah provinsi NTT membangun jembatan Palmerah, yang kemudian diganti dengan jembatam Pancasila, dilakukan tanpa sepengetahuan Bupati.
Bupati sendiri bahkan kaget ketika berjumpa dengan rombongan camat di Bandara Gewayan Tana Larantuka. Tak ada satu camat pun yang menceritakan ihkwal keberangkatan mereka itu kepada Bupati Yosni, walau mereka seperjalanan pesawat menuju Kupang.
Sumber kuat pada Rabu (24/2/2016) menuturkan bahwa pada Selasa (23/2/2016), sekitar pukul 14.00 Wita, Bupati Yosni mengumpulkan para camat di ruang kerjanya dan mendamprat para camat itu. Bupati Yosni walau kesal dengan kejadian tersebut, namun tetap meminta para camat untuk mengedepankan etika birokrasi.
“Jabatan Bupati adalah jabatan politis, namun etika birokrasi harus ditegakkan. Masa perjalanan dinas untuk kepentingan daerah tidak ada satupun yang mengabarkan kepada saya sebagai bupati?” damprat Yosni sebagaimana yang ditirukan sumber yang meminta namanya tidak dipublikasikan itu.
Para camat, menurut dia, hanya diam dan tertunduk pasrah. Hasil investigasi tim di Kupang menyebutkan, setelah rombongan para camat Flotim itu tiba di Kupang, malam harinya mereka dijamu makan malam oleh Gubernur Leburaya di Hotel Aston.
Keesokan harinya, Rabu (17/2/2016), usai mengikuti acara pelantikan Bupati dan Wakil Bupati, bertempat di ruang kerja Gubernur Leburaya dilangsungkan acara pertemuan Gubernur bersama ke-18 camat tersebut.
“Memang benar Pak Gubernur meminta bantuan para camat untuk bersama mendukung niat Pemprov NTT dalam rencana pembangunan jembatan Pancasila. Para camat dimintanya untuk membantu mensosialisasikan dampak positif dari pembangunan tersebut serta membantu meredam konflik yang lazim semisal konflik tanah,” urainya.
Inti pertemuan, menurut sumber tersebut, terfokus pada rencana pembangunan jembatan Pancasila. pada kesempatan itu juga seorang camat menanykan komitmen Gubernur Frans Lebu Raya dalam kapasitasnya sebagai Ketua DPD PDIP NTT dalam geliat Pilkada Flotim 2017 tahun depan,” Leburaya pun berujar dirinya lebih menjagokan figur incumbent,Valens Tukan (Wabup). (AM/Man/TNTT)