Caleg PKPI di NTT Wajib Kampanyekan Pasangan Jokowi-Ma’ruf

  • Whatsapp
Ketua DPP PKPI NTT berpose bersama para caleg dan pengurus DPK PKPI Kota Kupang. (Ist)

 

Ketua DPP PKPI NTT berpose bersama para caleg dan pengurus DPK PKPI Kota Kupang. (Ist)
Ketua DPP PKPI NTT berpose bersama para caleg dan pengurus DPK PKPI Kota Kupang. (Ist)

KUPANG, berandanusantara.com – Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Nusa Tenggara Timur (NTT), mewajibkan semua calon anggota legislatifnya untuk mengkampanyekan pasangan Capres dan Cawapres RI, Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin (Jokowi-Ma’ruf) di daerah pemilihannya masing-masing.

Read More

Ketua DPP PKPI NTT, Yan Richard Mboeik, menegaskan hal ini dalam kegiatan pembekalan calon anggota legislatif Kota Kupang, Sabtu (13/9/2018), di ruang Sonaf, Restoran Suba Suka. Apalagi, target kemenangan pasangan Jokowi-Ma’ruf di NTT sampai 85 persen.

“Keputusan ini berlaku secara nasional. Dan PKPI adalah bagian dari tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf. Sehingga semua kader, terutama para caleg yang berlaga di tahun 2019 wajib hukumnya untuk memenangkan pasangan Jokowi-Ma’ruf,” tegas Yan di hadapan puluhan caleg Kota Kupang.

Yan sangat optimis Jokowi bakal memimpin Indonesia dua periode. Alasan yang paling mendasar, kata Yan Mboeik, secara kinerja Jokowi sudab membuktikan melalui berbagai pembangunan yang nyata. Termasuk NTT, Yan juga sangat yakin Jokowi masih disenangi rakyat pada umumnya.

“Sepanjang perhatian terhadap masyarakat cukup baik, saya sangat optimis pak Jokowi dua periode,” ujar yan Mboeik yang saat itu didampingi Plt Ketua DPK PKPI Kota Kupang, Yoke Ine H Salean dan anggota DPRD Kota Kupang dari partai PKPI, Nithanel Pandie. Hadir juga pada kesempatan itu, Sekertaris DPP PKPI NTT, Agripa Bako.

Pada kesempatan itu, Yan juga mengingatkan para caleg agar menjaga sikap dan tindakan selama proses politik yang sedang berjalan saat ini. Selain itu, dia juga berpesan agar para caleg harus bijak menggunakan media sosial sebagai sarana kampanye.

“Gunakanlah medsos secara bijak. Jangan saling menghasut dan menjatuhkan satu sama lain. Jaga kesantunan dalam berpolitik. Hindari penyebaran hoax atau berita-berita bohong,” tandasnya. (Tim)

Related posts