KEFAMENANU, berandanusantara.com – Salah satu program nasional untuk peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan menuju swasembada pangan adalah pelaksanaan kegiatan upaya khusus (upsus) komoditi padi dan jagung. Tahun 2016, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT) melaksanakan program upaya khusus peningkatan produksi dan produktivitas padi dan jagung melalui kegiatan Gerakan Tanam Padi dengan penerapan jajar legowo dan Gerakan Pengembangan Jagung Hibrida.
Karenanya, untuk menyamakan persepsi dan teknis pelaksanaan serta mengintegrasikan semua komponen yang ada, maka Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar Sosialisasi Gerakan Tanam Komoditi Padi dan Jagung.
Demikian pernyataan ini disampaikan PLT Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten TTU, Yohanes Lela Kaha, S.Ip kepada wartawan usia sosialisasi gerakan tanam komoditi padi dan jagung di Hotel Viktory Kefamenanu, Sabtu (20/8/2016).
Mantan anggota DPRD TTU periode 2009-2014 ini mengatakan, kegiatan sosialisasi gerakan tanam komoditi padi dan jagung ini adalah untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan bagi petani serta petugas tentang teknis pelaksanaan kegiatan gerakan tanam padi, dengan penerapan jajar legowo dan gerakan pengembangan jagung hibrida sesuai pedoman dan mensinergikan semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan, baik gerakan tanam padi dengan penerapan jajar legowo maupun pengembangan jagung hibrida agar peran masing-masing sektor dapat berjalan sesuai fungsinya. Selain itu, ini juga dimaksufkan untuk menyamakan persepsi dalam upaya meningkatkan produksi dan produktivitas padi maupun jagung menuju swasembada berkelanjutan.
Dirincikan Kaha, program upaya khusus peningkatan produksi dan produktivitas padi melalui kegiatan gerakan tanaman padi dengan penerapan jajar legowo dialokasikan seluas 2.500 hektar. Terdiri dari 2.00 hektar padi inbrida lahan sawah untuk peningkatan produktivitas yang dilaksanakan di Kecamatan Noemuti, Kecamatan Noemuti Timur, Biboki Utara, Biboki Tanpah, Biboki Selatan serta Kecamatan Insana. Dan 500 hektar padi inbrida lahan kering untuk perluasan yang dilaksanakan di Kecamatan Miomaffo Barat, Kecamatan Insana Fafinesu, Insana Tengah dan Kecamatan Miomaffo Tengah. Kegiatan ini melibatkan 100 kelompok tani dengan luas lahan perkelompok tani seluas 25 hektar yang tersebar di 30 Desa/Kelurahan.
Sementara untuk pengembangan komoditas jagung Hibrida Tahun 2016 dilaksanakan di 34 desa/kelurahan dalam wilayah Kecamatan Miomaffo Timur, Kecamatan Naibenu, Kecamatan Bikomi Utara, Bikomi Tengah dan Bikomi Selatan yang dilaksanakan oleh 120 kelompok tani dengan luasan lahan perkelompok tani sebesar 25 hektar.
Kaha menambahkan, kegiatan sosialisasi gerakan tanam komoditi padi dan jagung ini menampilkan lima (5) orang pemateri dari lima Instansi berbeda yakni dari Dinas Pertanian Propinsi NTT, Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Propinsi NTT, Dandim 1618/TTU yang diwakili oleh Kasdim 1618/TTU, BKP3 TTU dan dari Dinas Pertanian Kabupaten TTU. Kegiatan ini dihadiri para Camat sasaran penerima program Upsus swasembada pangan (padi dan jagung), Babinsa, Mantri tani, koordinator PPL, PPL, kepala desa/lurah dan kelompok tani. (Lius Salu)