Farry Francis Jamin UU Arsitek Lolos Ditetapkan

  • Whatsapp
Para nara sumber dalam acara Talk Show dengan thema Peran Arsitek Dalam Pembangunan Bangsa dalam rangkaian acara Rakernas IAI di Hotel On The Rock Kupang, Jumad (29/1/2016) dari kiri ke kanan (Kepala Bappeda Kota Kupang Ely Wairata, Kepala Dinas PU Provinsi NTT Andre W. Koreh, Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kementrian PU dan Perumahan Rakyat RI Dr. Ir. Achmad Hermanto Dardak, Ketua Umum IAI Ahmad Djuhara, dan moderator Robert Rayawulan (lbt)
Para nara sumber dalam acara Talk Show dengan thema Peran Arsitek Dalam Pembangunan Bangsa dalam rangkaian acara Rakernas IAI di Hotel On The Rock Kupang, Jumad (29/1/2016) dari kiri ke kanan (Kepala Bappeda Kota Kupang Ely Wairata, Kepala Dinas PU Provinsi NTT Andre W. Koreh, Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kementrian PU dan Perumahan Rakyat RI Dr. Ir. Achmad Hermanto Dardak, Ketua Umum IAI Ahmad Djuhara, dan moderator Robert Rayawulan (lbt)
Para nara sumber dalam acara Talk Show dengan thema Peran Arsitek Dalam Pembangunan Bangsa dalam rangkaian acara Rakernas IAI di Hotel On The Rock Kupang, Jumad (29/1/2016) dari kiri ke kanan (Kepala Bappeda Kota Kupang Ely Wairata, Kepala Dinas PU Provinsi NTT Andre W. Koreh, Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kementrian PU dan Perumahan Rakyat RI Dr. Ir. Achmad Hermanto Dardak, Ketua Umum IAI Ahmad Djuhara, dan moderator Robert Rayawulan (lbt)

KUPANG, berandanusantara.com – Dihadapan ratusan arsitek seluruh Indonesia dalam forum Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) di Hotel On The Rock Kupang, Jumad (29/1/2016), Ketua Komisi V DPR Farry Djemi Francis berjanji bakal berjuang dengan serius untuk meloloskan Rancangan Undang-Undang tentang Arsitek.

“Komisi V sudah ketok dalam pembahasan internal dan itu sama halnya dengan 70-80 persen sudah dilalui. Setelah itu dikirim ke Badan Legislasi dan di Baleg itu terdiri dari seluruh komisi untuk dilakukan harmonisasi dengan rancangan Undang-Undang yang mungkin ada kaitan yang diusulkan oleh komisi lain. Biasanya yang panjang dan lama itu di Baleg maka dilakukan harmonisasi dan akan diparipurnakan lalu diputuskan,” ujar Farry Francis.

Politisi Partai Gerindra asal NTT itu menambahkan, setelah diputuskan kemudian dibentuk Panjanya. “Apakah dikembalikan di Komisi V atau dibahas lebih lanjut di lintas komisi, tetapi dilihat dari materi nampaknya dikembalikan ke Komisi V, dan kami dengan segala kekuatan di Komisi V akan kita perjuangkan sehingga lebih cepat,” katanya.

Setelah itu, lanjut Farry, akan dikeluarkan Surat Presiden (Suspres) yang intinya menugaskan sejumlah Kementrian yang terkait yang menjadi mitra Komisi V untuk sama-sama menyamakan gagasan. Ia menjamin, pada masa sidang berikutnya pada tahun 2016 Rancangan UU itu akan dituntaskan. Farry mengharapkan, dalam forum Rakernas itu lahir rekomendasi-rekomendasi yang urgen untuk menyempurnakan materu RUU Arsitek.

“Secara politis akan kita kawal ketat, dan itu tugas utama saya. Saya ikut dalam Rakernas ini tidak sekedar hadir tetapi saya mau sampaikan kapada teman-teman arsitek Indonesia untuk datang ke ruangan saya kita berdiskusi tentang Arsitektur. Saya memberikan dukungan penuh, bahkan saya sudah siapkan 10 staf ahli khusus bekerja membantu saya meloloskan UU Arsitek. Dan harapan saya, disaat finasliassi saya minta ketua umum IAI untuk masuk dalam tim kita,” ujar Farry disambut gembira ratusan arsitek.

Gubernur NTT Frans Lebu Raya yang didaulatkan membuka Rakernas IAI itu mengatakan, Rakernas IAI diselenggarakan seiring dengan bergulirnya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Itu pasalnya, Lebu Raya menaruh harap kepada wadah IAI untuk terus berbenah meningkatkan kualitas dan profesionalisme agar mampu bersaing dengan arsitek asing dari negara-negara Asean.

“Kita akan berhadapan dan berkompetisi dengan seluruh arsitek dari negara lain dan cara paling baik adalah meningkatkan kompetensi. Kalau kita punya kompetensi yang bagus maka kita bisa menang dalam sebuah kompetisi,” katanya.

Lebu Raya juga terus mendorong Ketua Komisi V DPR Farry Djemi Francis untuk membantu mempercepat penyempurnaan dan meloloskan RUU tentang Arsitek.

“Saya sudah diskusikan dengan Pak Farry agar mudah-mudahan dalam Sidang ke II tahun 2016 ini UU Arsitek bisa disahkan dan Pak Farry jawab Amin,” kata Lebu Raya. Gubernur juga mengharapkan peran arsitek untuk mengangkat dan mempromosikan kekayaan arsitektur lokal di NTT yang sangat beragam.

Ketua Umum IAI Ahmad Djuhara mengatakan, kehadiran Ketua Komisi V DPR Farry Francis dalam forum Rakernas IAI di Kupang adalah sebuah kehormatan bagi keluarga besar IAI dan bakal menjawab kerinduan seluruh arsitek di Indonesia.

“Ini moment penting karena hadir Pak Farry yang kami kenal sebagai orang penting untuk mewujudkan impian kami agar arsitek Indonesia bisa berdaulat di negeri sendiri,” katanya.

Ketua Panitia Rakernas Budi Lawalu dalam laporannya mengatakan, IAI merupakan salah satu asosiasi profesi tertua di Indonesia namun terus menyesuaikan diri dengan dinamika perkembangan baik lokal, nasional maupun internasional.

“Arsitek Indonesia akan segera menghadapi dunia profesi internasional, ini merupakan salah satu isu terkini yang menjadi fokus pembahasan dalam forum Rakernas,” kata Lawalu.

Dalam Rakernas itu digelar pula Talk Show dengan thema Peran Arsitek Dalam Pembangunan Bangsa yang menampilkan pembicara Ketua Komisi V DPR Farry Djemi Francis, Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kementrian PU dan Perumahan Rakyat RI Dr. Ir. Achmad Hermanto Dardak, Ketua Umum IAI Ahmad Djuhara, Kepala Dinas PU NTT Andre W. Koreh, Kepala Bappeda Kota Kupang Ely Wairata dan dimoderatori Robert Rayawulan. (laurens leba tukan/humas iai ntt)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *