LARANTUKA, berandanusantara.com – Forum sadar atau Solidaritas Anak Daerah Flotim akan menggelar unjuk rasa damai pada Rabu (24/2/2016) besok. Aksi ini merupakan bentuk protes masyarakat akan beberapa persoalan masif yang tengah terjadi di Kabupaten Flotim seperti persoalan air, Listrik dan beberapa kasus yang ditangani oleh Polres Flotim.
Hal ini disampaikan oleh Koordinator Umum Forum Sadar Flotim, Gerald Bacenti yang ditemani ketua Gerakan Rakyat Anti Korupsi atau Gertak, Kanis Soge dan Ketua Selingkuh, Tadon Kedang, beberapa anggota Sadar kepada wartawan, Senin (22/2/2016) siang bertempat di markas Forum Sadar Waibalun.
“Kami akan lakukan demo di beberapa tempat, yakni di Kantor Bupati, Mapolres Flotim dan Gedung DPRD Flotim dengan massa sekitar 3000 orang yang berasal dari Flotim daratan, pulau Adonara dan Pulau Solor” kata Gerald.
Gerald mengatakan 3 masalah yang nanti diangkat dalam unjuk rasa damai, menurut Gerald sudah menjadi persoalan umum yang dialami masyarakat Flotim, sehingga perlu penanganan serius dari pihak pemerintah dan DPRD.
“Air misalnya, merupakan masalah klasik di Flotim yang selama ini tidak bisa diatasi oleh Direktur PDAM. Di beberapa kesempatan juga dirinya (Direktur PDAM) sempat mengaku pasrah. Iya kami minta Bupati copot saja dia, dan buat apa lagi dipertahankan. Apalagi pernyataan pasrah begitu sudah cukup meresahkan kami” ungkapnya.
Dirinya melanjutkan, persoalan yang sama juga terjadi pada listrik yang selama ini dipadamkan secara tiba-tiba oleh Perusahaan Listrik Negara Rayon Larantuka. “Listrik yang selama ini mati bergilir dan terjadwal sekarang tidak lagi. Lebih banyak padam tiba-tiba, yang mengakibatkan banyak barang masyarakat yang rusak,” ungkapnya lagi.
Selain dua persoalan tadi, tutur Gerald forum Sadar Flotim juga akan mengangkat beberapa kasus yang ditangani pihak kepolisian resort Flotim seperti kasus kematian Alm. Yoseph Miten Bethan dan Alm. Wilson Manek serta persoalan yang dilaporkan oleh masyarakat.
“Kami dapat laporan soal tindak tanduk Kapolres yang meresahkan warga Larantuka, yang paling dekat tentunya implementasi perda 16 tahun 2015 tentang ketertiban umum yang dipandang tidak berpihak kepada masyarakat kecil. Kami minta dia segera tinggalkan Larantuka, apalagi masyarakat sedang mempersiapkan diri menyongsong Semana Santa,” kata Gerald yang diamini oleh Ketua Selingkuh, Tadon Bethan.
Untuk itu, gerald berharap aksi ini nanti dapat dijalankan secara baik tanpa ada gangguan apapun, walaupun sejauh ini pihaknya belum memperoleh Surat Tanda Terima Pemberitahuan atau STTP dari pihak kepolisian. Aksi ini sendiri akan digelar bertepatan dengan kedatangan Kapolda NTT, Eutachius Widiyo Sunaryo dalam rangka kunjungan kerja di wilayah Flotim. (Pit/*)
