Yerusalem – Meski kontroversial, Israel mengumumkan tender untuk pembangunan 283 rumah baru di wilayah Tepi Barat, bagi warganya. Pengumuman ini hanya selang beberapa hari setelah Israel mengumumkan rencana menduduki wilayah Palestina lainnya.
Perluasan pemukiman Elkana, yang berada di wilayah Tepi Barat bagian barat laut, telah disepakati oleh otoritas Israel pada Januari lalu. Tender pembangunannya baru diumumkan pada Kamis (4/9) waktu setempat.
Demikian seperti ditampilkan dalam situs Otoritas Tanah Israel dan dilansir AFP, Jumat (5/9/2014).
Pada Januari lalu, Israel mengutarakan hendak mempercepat pembangunan sekitar 5 ribu rumah baru di wilayah Yerusalem Timur dan juga Tepi Barat, termasuk Elkana yang dikuasai negeri Yahudi ini.
Saat itu, media setempat, Haaretz melaporkan bahwa keputusan ini diambil demi meredakan kemarahan publik Israel atas pembebasan sejumlah tahanan Palestina di bawah mediasi AS, yang kemudian mandek.
Menurut juru bicara Kementerian Perumahan Israel, Ariel Rozenberg, proses pembangunan pemukiman baru tersebut terpaksa dikesampingkan sementara, ketika Israel melancarkan operasi militer di Gaza sejak Juli hingga Agustus lalu.
Kemudian pada Minggu (31/8), Israel mengumumkan rencananya untuk menduduki wilayah seluas 400 hektar di Tepi Barat bagian selatan, antara Betlehem dengan Hebron. Rencana ini merupakan pendudukan terbesar yang dilakukan Israel sejak tahun 1980-an lalu.
Tentu saja, rencana Israel ini memicu kecaman dunia internasional, termasuk dari Amerika Serikat yang merupakan sekutu mereka, serta dari sejumlah menteri anggota kabinet pemerintahan Israel. AS pun meminta Israel mencabut keputusan tersebut.
Selama ini, pembangunan pemukiman Israel yang ilegal di bawah hukum internasional, dilihat sebagai sebuah hambatan besar bagi terciptanya perdamaian dengan Palestina. (detiknews)