Jonas Akui Ada Keterbatasan Dalam Membangun Kota Kupang

  • Whatsapp
Sosialisasi Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) di Hotel Amaris, Kamis (12/05/2016).
Sosialisasi Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) di Hotel Amaris, Kamis (12/05/2016).
Sosialisasi Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM). Pit/BN

KUPANG, berandanusantara.com – Wali Kota Kupang, Jonas Salean secara blak-blakan mengakui banyak kelemahan dalam membangun Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Terutama menyangkut air bersih, listrik dan infrastruktur perkotaan. Hal ini juga turut berpengaruh pada perkembangan Kota Kupang.

“Ini semua masih menjadi pergumulan di tengah masyarakat,” ungkap Jonas saat memberikan sambutan pada pembukaan kegiatan sosialisasi Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) di Hotel Amaris, Kamis (12/05/2016).

Jonas berharap Kota Kupang harus indah, sehingga dapat menarik para investor untuk berinvestasi di Kota Kupang. Menurut dia, jika kondisi Kota seperti yang diharapkan maka tentunya akan membawa kebanggaan untuk seluruh masyarakat.

“Penataan Kota saat ini sedang digalakan, saya berharap dalam kurun waktu sua tahin ke depan iklim investasi di Kota Kupang semakin meningkat,” ujar Jonas

Jonas menegaskan, semua warga kota mempunyai keinginan suatu karya yang tinggi dan membutuhkan kota ini harus aman, warganya sehat, fisik kota harus indah dan kehidupan umat beragama pun harus rukun, sebagaimana yang selama ini diperjuangkan.

Sementara itu, perwakilan Badan Kordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia Bayu Wahriyanto yang ditemui wartawan usai pembukaan kegiatan mengatakan, sosialisasi ini untuk mendorong semua pengusaha di kota Kupang untuk melaksanakan kewajiban mereka.

“Kota Kupang banyak perkembangan Hotel, Restauran dan Mall itu semua kalau tidak terdata sulit kita menghitung pertumbuhan ekonomi. Kami berharap para perusahaan dan pelaku usaha bisa secara berkala menyampaikan laporan terkait perkembangan kegiatan usaha yang dilakukan,” tuturnya.

Untuk diketahui, peserta dalam kegiatan sosialisasi ini dari berbagai daerah di wilayah daratan Timor seperti Kabupaten Kupang, TTS, TTU, Belu, Rote Ndao, Sabu Raijua dan Alor. Yang menjadi narasumber yakni Bayu Wahriyanto dari BKPM RI dan Kepala BKPM Provinsi NTT, Semuel Rebo. (Pit/AM)

Related posts