Kebutuhan Anggaran Bansos di Kota Kupang Pascabencana Ditaksir Rp37 Miliar

  • Whatsapp
Salah satu rumah warga saat badai Siklon Tropis Seroja di Kota Kupang. (Foto: istimewa)

KUPANG, berandanusantara.com – Kebutuhan anggaran untuk bantuan sosial (bansos) bagi warga terdampak bencana di Kota Kupang ditaksir mencapai Rp37 Miliar untuk 1580 Kepala Keluarga (KK).

Namun, angka ini pun masih bersifat sementara dan memungkinkan akan bertambah karena data masih sementara dihimpun pihak kecamatan dan kelurahan di lapangan.

Read More

Hal ini mengemuka dalam rapat koordinasi bersama jajaran Forkopimda dan para Pimpinan Perangkat Daerah lingkup Pemkot Kupang pada Rabu (7/4/2021), di aula rumah jabatan Wali Kota Kupang.

Rapat koordinasi tersebut membahas langkah-langkah strategis untuk pemulihan pascabencana badai siklon tropis seroja yang telah memporak-porandakan Kota Kupang.

“Para Camat dan Lurah telah disampaikan untuk secepatnya menghimpun data by name by address,” tegas Wali Kota.

Pelaksana Tugas Deputi Bidang Penanganan Darurat Bencana pada BNPB, Dody Ruswandi mengingatkan Pemkot agar dalam membentuk posko siaga bencana, Kota Kupang perlu melibatkan Forkopimda dan BPKP.

Hal ini guna membantu memberikan pendampingan guna memastikan tidak ada masalah dalam pengelolaan administrasi dalam upaya penanggulangan bencana ini.

Dody juga mengatakan Pemerintah Pusat akan memberikan bantuan stimulan kepada warga yang mengalami kerusaka. Pada rumah akibat bencana seroja. Bantuan tersebut melalui skema yang ditetapkan.

“Ada yang masuk kategori rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan,” jelas Dody.

Dia menjelaskan, bagi yang rumahnya rusak berat diberikan stimulan mencapai Rp50 juta, rusak sedang Rp25 juta dan rusak ringan sebesar Rp10 juta, namun berdasarkan kondisi ril di lapangan.

“Dinas PUPR yang bertugas untuk memverifikasi data apakah sesuai dengan kondisi di lapangan agar stimulan tepat sasaran,” jelas Dody.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Kupang, Yeskiel Loudoe, S.Sos memberikan dukungan atas upaya pemulihan pasca bencana badai siklon seroja yang dilakukan Pemkot Kupang.

Dia meminta agar Pemkot tak lupa memperhatikan para ASN yang turut menjadi korban bencana. Namun dirinya juga mengingatkan Pemkot Kupang agar benar-benar cermat.

“Jangan sampai ada oknum ASN yang memanfaatkan situasi agar tidak berkantor,” tandas Loudoe. (*BN)

Related posts