Ketika “Natoni” Penyambutan Gubernur NTT Dijadikan Bahan Tertawaan

  • Whatsapp
Natoni... dok. jurnalragam
Natoni... dok. jurnalragam
Natoni… dok. jurnalragam

KUPANG, berandanusantara.com – Ada hal yang kurang mengesankan dari pembukaan Temu Karya Taman Budaya se Indonesia tahun 2015 di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (9/9/2015). Bagaimana tidak, Natoni atau tutur adat orang Timor yang dilantunkan para Tua Adat untuk menjemput tamu dijadikan bahan tertawaan.

Ironisnya lagi, justru yang mentertawakan tutur adat ini adalah orang-orang NTT sendiri. Mereka bahkan menyambung natoni dengan nada bercanda sambil tertawa. Bahjkan hal ini dilakukan dihadapan tamu dan peserta yang jumlahnya ratusan orang dari sejumlah daerah se Indonesia.

Ini terjadi pada penjemputan Gubernur NTT, Direktur Kesenian dan Perfilman, serta sejumlah tamu penting lainnya, saat masuk menuju tenda acara,

Beberapa tamu yang kebetulan mengabadikan momen penjemputan dengan Natoni justru nampak keheranan melihat Lantunan Adat tersebut ditertawakan oleh orang NTT sendiri. “Loh kok ditertawain sih…,” cetus salah seorang peserta.

Yang lainnya pun ikut berkomentar bahwa lantunan adat tersebut sebenarnya tidak boleh ditertawakan. “Wah, jangan ditertawakan, ini kan budaya kita, bagaimana mungkin  budaya kita sendiri ditertawakan, seharusnya kita bangga,” ungkap salah seorang pengunjung yang enggan menyebutkan namannya.

Para peserta dari sejumlah daerah yang menyaksikan dan mendengar lantunan adat natoni ini justru nampak sangat menikmati dibandingkan dengan tuan rumah sendiri. Natoni sendiri merupakan tutur adat khas orang Timor. Natoni biasanya digunakan untuk penyambutan dan pelepasan tamu.

Meski demikian, acara penyambutan tetap berjalan dengan lancar.  Dan, kegiatan yang dihadiri oleh ratusan perupa dari seluruh Indonesia ini  telah dibuka secara resmi oleh Gubernur NTT, Frans Lebu Raya.  (AM)

Related posts