KUPANG, berandanusantara.com – Menanggalkan jabatan sebagai anggota DPR RI memang bukan pilihan mudah. Namun, dengan niat tulus mengabdi untuk masyarakat kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), menjadi alasan bagi seorang Kristiana Muki untuk pulang dan berjuang di ajang pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.
Umurnya sebagai anggota DPR RI baru satu tahun. Meski baru seumur jagung, menjelang Pilkada TTU 2020, namanya ikut disurvey Partai Nasional Demokrat (NasDem). Dari survey tersebut, nama Kristiana Muki berada di posisi teratas dibanding calon lain yang ikut disurvey saat itu.
Dari survey itu, lantas partai politik besutan Surya Paloh itu pun meminta Kristiana Muki untuk maju bertarung di Pilkada TTU sebagai calon Bupati. Meski demikian, beberapa kali permintaan untuk maju sebagai calon Bupati sempat ditolak oleh Kristiana Muki.
Namun, karena keseriusan partai dan permintaan masyarakat, khususnya di aras bawah rupanya meluluhkan hati sosok ibu rendah hati dan tegas itu. Kristiana Muki akhirnya bersedia maju sebagai calon Bupati dipasangkan Yosef Tanu, seorang birokrat dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Bagian (Kabag) Umum Setda TTU.
“Kalau bicara nyaman, ya lebih nyaman di Jakarta. Pada awal ditetapkan, saya langsung berpikir bahwa pasti akan ada banyak hantaman bagi kami. Pasti ada yang bilang dinasti. Orang pasti akan bertanya, apa lagi yang akan dicari?,” ujar Kristiana Muki.
Dengan keyakinan yang kuat, Kristiana Muki tidak peduli apa kata orang. Yang dia pedulikan adalah membangun harapan dan optimisme masyarakat terhadap dirinya dengan terus berjuang. Dia berjanji akan bekerja all out bersama wakilnya Yosef Tanu sesuai spirit untuk TTU yang maju dan beradab.
“Kami dari paket Sehati berkomitmen untuk melaksanakan berbagai hal jika diberi kesempatan. Kami akan memastikan masyarakat TTU makannya cukup, pendidikannya memadai. Kami juga akan mempromosikan pariwisata, tenun, serta berbagai potensi di dalamnya,” tegas Kristiana Muki.
Menjaga Kepercayaan
Calon Wakil Bupati TTU yang berpasangan dengan Kristiana Muki, Yosef Tanu, juga tak kalah mengambil langkah berani dengan mundur sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Dia mundur tatkala jabatannya sedang memuncak. Jabatan terakhirnya saat mundur yakni Kepala Bagian (Kabag) Umum Setda TTU.
Bagi banyak orang, menjadi ASN/PNS merupakan masa depan. Bahkan, banyak orang tua menginginkan anaknya untuk mengabdi bagi negara sebagai ASN. Sehingga, mundurnya Yosef Tanu dengan jabatan dan usia muda tentu menimbulkan banyak pendapat.
Meski demikian, bagi seorang Yosef Tanu, ada hal yang lebih besar yang harus dia lakukan untuk masyarakat TTU. Kesempatan yang didapatnya untuk menjadi calon Wakil Bupati berpasangan Kristiana Muki merupakan sebuah kesempatan berharga.
Alumni Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN), yang sekarang menjadi Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) ini menuturkan, dirinya akan menjaga kepercayaan yang diberikan baik oleh Partai NasDem maupun kepercayaan yang nantinya diberikan masyarakat.
“Ini juga merupakan kesempatan, dimana dengan ide dan pemikiran yang kami miliki bisa membangun daerah. Soal hilangnya jabatan PNS, itu tidak masalah. Karena sesungguhnya menjadi PNS itu pengabdian. Yang utama adalah hidup yang Tuhan berikan bisa bermanfaat bagi banyak orang,” tandasnya.
Yosef yang memiliki hobi bertani ini juga berkomitmen untuk membantu Kristiana Muki untuk menata daerah TTU, serta melanjutkan pembangunan yang sudah ada menjadi lebih baik. Visi misi yang telah digagas bersama, menjadi patokan untuk berbagi tugas bersama Kristiana Muki menjalankan tugas pembangunan nantinya.
“Jadi pembangunan itu sebetulnya harus berkelanjutan. Banyak orang keliru soal ini. Jadi pembangunan yang sudah ada ini mesti dilanjutkan oleh siapapun jika terpilih. Contoh bangun jalan. Kan sudah ring road. Sudah ada badan jalan. Tinggal bangun saja. Birokrasi sudah ada. Tinggal ditata lebih baik,” ujarnya.
Ysef lantas mengajak semua pihak untuk memiliki pemikiran yang benar tentang pembangunan. Bahwa, pembangunan berkelanjutan itu merupakan sebuah hal yang penting. Meski demikian, dirinya tidak menampik bahwa perlu ada evaluasi tentang program mana saja yang harus dikembangkan.
“Pasti saya dan Ibu Kristiana akan evaluasi. Yang perlu dilanjutkan akan kami lanjutkan. Mana yang perlu perbaikan, kami akan perbaiki. Sehingga pembangunan berkelanjutan itu bisa berjalan dengan maksimal dan perubahan itu bisa terjadi,” pungkasnya. (AM/BN)