KUPANG, berandanusantara.com – Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Kristoforus Blasin dan Novianto Umbu Pati Lende menyatakan diri siap mengikuti fit and propert test yang dilakukan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Jakarta pada Selasa (17/10/2017) hari ini.
Hal ini disampaikan kedua figur terbaik PDIP dan PKB itu di kediaman Kristo Blasin, di kelurahan Penfui, Minggu (15/10/2017) malam kemarin. Menurut Kristo, mereka akan berangkat menuju Jakarta Senin (16/10/2017). Fit and propert test, kata Kristo, merupakan prosedur internal di PDIP. Oleh karenannya, semua figur diundang untuk mengikuti kegiatan tersebut.
“Secara fisik dan mental, kami sudah siap untuk mengikuti fit and propert test. Ini merupakan proses di PDIP yang harus diikuti oleh semua figur yang mendaftar. Ada 12 Bacagub dan 3 Bacawagub yang diundang untuk mengikuti fit and propert test,” ujar Kristo dibenarkan Umbu Pati Lende.
Menjawab pertanyaan wartawan tentang figur-figur yang diundang untuk mengikuti fit and propert test tetapi tidak menghadiri kegiatan tersebut, Kristo mengatakan, figur bacagub maupun bacawagub yang tidak menghadiri kegiatan dimaksud akan dianggap mundur dari pencalonannya di PDIP.
“Karena bagi PDIP bukan sekedar untuk mendapatkan figur yang akan masuk dari pintu PDIP sebagai Bacagub/Bacawagub tapi bagaimana kedalaman ideologis kepartaian. Ini penting karena kami memiliki tanggung jawab untuk menjaga NKRI, Pancasila, Kebhinekaan, dan UUD 1945. Melalui kader-kader dan simpatisan kami terus mengajak masyarakat untuk tetap menjaga NKRI, Pancasila, Kebhinekaan dan UUD 1945,” jelas Kristo.
Mengenai partai koalisi PDIP, Kristo mengatakan, partai yang akan menjadi koalisi PDIP adalah partai-partai yang punya kesamaan ideologinya. “Kita harap partai-partai yang berkoalisi di tingkat nasional, juga terjadi di daerah ini. Karena pentingan kita bukan sekedar partai meloloskan figurnya di Pilgub, tapi soliditas ini memberikan gambaran di negeri ini bahwa ada sejumlah partai yang terus menjaga NKRI, Pancasila, Kebhinekaan dan UUD 1945,” tandasnya.
Sedangkan mengenai Bacawagub yang akan mendampinginya, Kristo mengatakan, satu-satunya kader partai yang mendaftarkan diri secara sadar mendaftarkan diri di PDIP sebagai Bacawagub, hanya kader dari PKB. “Tidak banyak figur yang mendaftarkan diri secara sadar sebagai Bacawagub di PDIP. Hanya 3 orang yang mendaftar sebagai Bacawagub dan itu salah satunya adalah Pak Umbu Pati Lende. Kami berdua merupakan sahabat sejak lama. Kami berdua sudah merasa cocok,” ujarnya.
Namun menurut Kristo, Ia dan Umbu tetap menghormati mekanisme dan prosedur di internal partai PDIP dan PKB. “Tentu saja kita terbuka dan ini bergantung pada pimpinan parpol di tingkat pusat untuk melihat realitas di daerah dan memutuskan yang terbaik untuk NTT. Kami tetap menghormati mekanisme dan prosedur di internal PDIP dan PKB,” papar Kristo diamini Umbu.
Bacawagub dari PKB, Novianto Umbu Pati Lende kepada wartawan mengatakan, Ia ingin bergandeng tangan dengan Kristo Blasin dalam Pilkada NTT karena Ia mengetahui ‘sepak terjangnya’ dalam berpolitik. “Secara pribadi, Saya suka dengan figur Kristo Blasin. Kami sudah bersahabat sejak lama karena tim sukses di Paket Fren dan Frenly,” kata Umbu.
Mengenai motivasinya untuk maju sebagai Bacawagub dalam Pilkada NTT, Umbu mengatakan, motivasi pertama adalah Ia merasa terpanggil untuk memberikan yang terbaik bagi NTT. “Yang kedua, ada kerinduan dan dorongan dari masyarakat dan tokoh-tokoh masyarakat dari Sumba agar ada kader-kadernya yang memberikan warna dalam kancah politik di NTT,” ujar Umbu. (tim)