TIMIKA, berandanusantara.com – Musisi reggae internasional asal Jamaica, Nicholas Murray atau Conkarah akan tampil dalam konser bertajuk “One Love Tour” di papua dan Papua Barat pada September 2019 mendatang.
Conkarah akan tampil bersama musisi reggae Papua Dave Baransano atau Dave Solution dan melakukan tur kolaborasi di empat daerah yaitu Jayapura, Timika, Nabire dan Sorong, Papua Barat.
Konser kemanusiaan sekaligus ajang promosi PON Papua tahun 2020 yang diprakarsai With Starlight Production digelar tepat di hari Perdamaian Dunia (World Peace Day) 21 September 2019.
Owner With Starlight Production, Ester Maitindom, mengatakan konser One Love Tour akan berlangsung pada 21 September di Jayapura, 23 September di Timika, 25 September di Nabire dan 28 September di Sorong.
“Tujuan konser ini adalah kemanusiaan, kami akan laksanakan di hari perdamaian dunia,” kata Ester Maitindom didampingi Koordinator Kegiatan di Timika, Dewi Karuapi, Kamis (8/8).
Conkarah akan tampil selama 60 menit diantaranya membawakan lagu hits ‘Hello’ ciptaan Adele Adkins langsung dari panggung gedung Eme Neme Yauware, Kota Timika.
Musisi kelahiran Kingston, Jamaica itu terkenal dengan lagu ‘Hello’ yang dicover musik reggae dinyanyikan bersama Rosie Delmah, telah ditonton lebih dari 100 juta kali di channel youtube resminya.
“Kami sementara melihat kapasitas gedung akan menggunakan Eme Neme. Sengaja kami indoor karena tidak bisa menjamin nanti hujan atau tidak, apalagi curah hujan cukup tinggi,” kata Ester.
Ester Maitindom menjelaskan, sosialisasi PON penting dilakukan untuk memastikan bahwa Papua aman dan siap menyambut peserta dari seluruh provinsi pada event olahraga terbesar di Indonesia itu.
“Konser ini sekaligus mematahkan stigma bahwa Papua tidak aman, kami sudah sangat aman, kami akan jamin itu. Ini dibuktikan dengan kehadiran artis internasional langsung di Papua,” katanya.
Konser internasional untuk pertama kalinya di Papua tersebut dilaksanakan atas misi kemanusiaan, antaralain mengangkat potensi artis lokal Papua di setiap daerah.
Dimana Conkarah datang tanpa membawa artis/penyanyi pendukung, tetapi nantinya langsung berkolaborasi dengan artis lokal di setiap Papua. Bahkan, backing vocal Conkarah akan didukung seluruh penyanyi lokal.
“Dia (Conkarah) ingin mengangkat talent/bakat artis di Papua. Maka itu, di setiap daerah disediakan talent girl yang akan menyanyikan lagu helo berduet bersama dia,” ujarnya.
Namun paling utama, lanjut Ester, sebanyak 10 persen penghasilan dari konser ini akan didedikasikan untuk pendidikan, berupa bantuan alat pendukung belajar mengajar di daerah tertinggal, terisolir, dan pulau terluar perbatasan.
“Dalam hal ini berupa pemberian perlengkapan pendidikan, seperti buku, tas, bolpoin dan sebagainya,” kata dia.
Tak kalah penting, kegiatan ini juga fokus pada kampanye “Clean The Ocean” bagaimana menjaga laut bebas dari sampah plastik yang sulit diurai dan mengancam keselamatan ekosistem.
“Sehingga dengan kegiatan ini menjadi satu langkah yang sangat penting agar kita sama-sama mendukung akan hal itu,” tutur Ester.
Ester menambahkan, Conkarah sangat bersemangat untuk menghibur warga Papua. Bahkan, Ia segera mengirim vlog untuk menyapa seluruh warga Papua terkait rencana kedatangannya.
Koordinator Kegiatan di Timika, Dewi Karuapi mengatakan, Mimika sebagai salah satu klaster penyelenggara sembilan cabang olahraga PON tentu saja sangat menyambut baik kegiatan ini.
“Bahkan kegiatan ini disponsori juga oleh Ibu Bupati Mimika Pere Omaleng. Beliau sangat antusias mendukung kegiatan ini,” ungkap Dewi.
Apalagi, menurut dia, konser kolaborasi ini akan menjadi ajang bagi artis-artis lokal mengembangkan bakat mereka ketika berduet langsung dengan musisi kelas dunia.
“Selain itu, di Mimika memang sangat jarang ada hiburan semacam ini. Dan masyarakat khususnya anak muda butuh melihat ini, supaya mereka bisa lebih percaya diri mengembangkan bakat-bakatnya,” kata dia.
Mengingat Conkarah akan berduet dengan anak-anak muda di Mimika, oleh karena itu panitia segera melaksanakan audisi untuk memilih artis lokal berbakat.
“Artis lokal berbakat yang akan dipilih, kami harap mereka adalah anak asli Amungme dan Kamoro,” ujarnya.
“Kami juga akan membentuk panitia melibatkan berbagai pihak seperti kepolisian dan lainnya. Kami akan persiapkan apa yang akan dibutuhkan dalam konser musik ini,” pungkas Dewi. (AM/SP)