BA’A, berandanusantara.com – Pelayanan di RSUD Ba’a, kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) menuai protes dari pasien. Protes tersebut dilayangkan lantaran diduga ada sedikit kejanggalan dalam pengelolaan administrasi di rumah sakit milik pemerintah itu.
Hal ini dikemukakan Mes Mole, salah satu keluarga pasien, Minggu (2/4/2017), saat mengantar keluarganya berobat di RSUD Ba’a. Dia mencontohkan harga obat Rp 2.500 – Rp 15.000 saja mengharuskan pasien membeli di Apotek di luar rumah sakit. Resep yang diberikan juga tanpa label RSUD Ba’a, melainkan dari Dokter yang menangani pasien.
“Pasien diharuskan membayar biaya perawatan atau pemeriksaan dokter, sementara obat harus dibeli di Apotek luar RSUD Ba’a,” ungkap dia.
Hal ini, kata dia, akan menimbulkan tanda tanya yang besar dalam hal pertanggung jawaban atas pengelolaan keuangan, apalagi RDUD Ba’a berada di bawah instansi pemerintah yakni Dinas Kesehatan Rote Ndao.
Selain itu, jelas Mole, salah satu hal yang sangat disesalkan ialah para tenaga medis yang bersikap sangat tidak etis terhadap pasien, yang kebetulan adalah keluarganya, ketika menanyakan perihal kesalahan admistrasi oleh petugas di RSUD Ba’a tersebut.
“RSUD bukam tempat untuk bertengkar. Masa kami tanya kok malah naik pitam,” katanya.
Menanggapi hal ini, Ketua DPRD Rote Ndao, Alfred Saudila menegaskan bahwa kejadian di RSUD Ba’a seharusnya tidak terjadi. Menurut dia, tugas pokok RSUD adalah melayani masyarakat. Dan, apabila pelayanan tersebut tidak sesuai dengan kehendal masyarakat maka perlu untuk ditindaklanjuti.
Pihaknya juga akan segera memanggil Kepala Dinas Kesehatan dan Direktur RSUD Ba’a, guna mengklarifikasi apa yang sebenarnya terjadi baik dalam hal pelayanan, maupun ketersediaan obat-obatan. “Kami akan segera panggil,” katanya kepada berandanusanatara.com, Senin (3/2/2017) kemarin.
Dia juga mempertanyakan soal ketersediaan obat di RSUD Ba’a. Menurut dia, pihaknya tidak mengetahui apakah obat-obatan di RSUD Ba’a tidak diadakan, ataukan sebenarnya stoknya memenuhi namun entah dikemanakan, sehingga keluhan ini terus saja terjadi.
“Ini perlu ditelusiri agar bisa mendapatkan solusi yang baik demi tercipta pelayanan yang berkualitas,” tandas Saudila.
Sementara itu, Direktur RSUD Ba’a hingga berita ini diturunkan belum berhasil dikonfirmasi. (Ryan Tulle)