KEFAMENANU, berandanusantara.com – Badai angin puting beliung yang melanda warga sembilan Desa di wilayah Kecamatan Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur NTT, pada Senin (23/3) lalu, hingga kini belum mendapat tanggapan serius dari Pemerintahan Kabupaten setempat.
Padahal, kondisi rumah warga pada saat kejadian sangat memprihatikan. Ada yang mengalami kerusakan serius lantaran atap dan dindingnya ikut ambruk akibat dihantam badai angin dan sebagian warga terpaksa memilih mengungsi ke rumah tetangga.
Kondisi ini diperparah lagi dengan 86 unit rumah yang rusak termasuk sejumlah rumah bantuan MBR tahun 2011 lalu yang diperuntukan bagi warga eks pengungsi di kamp Oepaha, Manunain A dan Oehabesi di Desa Susulaku, Kecamatan Insana. Kondisi atapnya terlepas bahkan nyaris rubuh, sehingga tidak bisa ditempati pemilik.
Bukan hanya itu, angin puting beliung juga merusak empat buah rumah ibadat dan dua gedung sekolah dasar, termasuk sejumlah tiang listrik dan sejumlah bangunan Polindes. Hal tersebut diakui Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten TTU, Johanes Bani.
Ditemui di ruangannya, Kamis (16/4/2015) pagi tadi, Johanes mengatakan, bantuan kepada warga belum dibagikan lantaran stok terbatas. Namun, lanjut Johanes menuturkan, pihaknya sudah mendata para korban bencana badai angin, dan minggu depan bantuan tersebut sudah bisa dibagikan.
Sejauh ini, lanjut Johanes, pihaknya baru merealisasikan bantuan untuk fasilitas umum seperti rumah ibadat dan sekolah yang rusak seperti seng dan beras sesuai tingkat kerusakan. (Lius Salu)