Ronda, berandanusantara.com– Koordinator PNPM Kabupaten Rote Ndao, Albertus Magnus, melalui Fasilitator Teknik, Mesak Mbura kepada berandanusantara.com membeberkan perkembangan pekerjaan fisik dari kegiatan MP3KI yang telah dilakukan pada 4 desa di Kabupaten Rote Ndao. Dimana, rata-rata pekerjaannya sudah di atas 6o persen, bahkan ada yang hampir mencapai 100 persen.
Ia menjelaskan, dengan anggaran yang didanai lewat program Master Plan Percepatan dan perluasan pengurangan kemiskinan Indonesia (MP3KI) sebesar 14,8 M, yang diperuntukan bagi 4 kecamatan yang ada di Kabupaten Rote Ndao meliputi; Kecamatan Rote Timur, Kecamatan Rote Barat, Kecamatan Rote Barat Laut, dan Kecamatan Rote Barat Daya.
Untuk kecamatan Rote Timur, jelas Mesak Mbura, anggaran pekerjaan sebesar 3,6 Miliar, di mana diperuntukan untuk pengerjaan fisik berupa pembangunan pasar lakamola, embung, serta jalan lapen sepanjang 2 kilo meter. Pekerjaan beberapa item tersebut sudah berjalan dan telah mencapai 60 persen.
Dijelaskan, untuk kecamatan Rote Barat, alokasi dana mencapai 4 Miliar rupiah. Dana ini diperuntukan untuk pembangunan jalan lapen mangis-oelolot, ruas lodano-tongga dengan volume pekerjaan sepanjang 5 kilo meter. Pencapaian fisiknya telah mencapai sekitar 70 persen.
Di Kecamatan Rote Barat Laut, alokasi anggaranya sebesar 3,8 Miliar, yang diperuntukan bagi pekerjaan fisik berupa jalan lapen sepanjang 6 kilo meter. Pekerjaan fisik jalan lapen tersebut telah mencapai 60 persen. Sementara, di Kecamatan Rote Barat Daya mendapatkan alokasi anggaran sebesar 3,1 Miliar untuk pembangunan jalan lapen yang menghubungkan desa dolasi dan desa oelasin sepanjang 6,2 kilometer. Pekerjaan fisiknya pun telah mencapai 70 persen dan saat ini sedang dalam tahap pemadatan.
Menurut Mesak, dengan rata-rata pencapaian pengerjaan fisik yang seluruhnya sudah di atas 60 persen ini menunjukan bukti nyata kerja sama yang baik antara semua pihak, baik Pemerintah Daerah Kabupaten Rote Ndao bersama semua Stakeholders, serta Tim PNPM 4 Kecamatan. Selain itu, lanjutnya, peran aktif dari masyarakat 4 kecamatan juga patut diberi apresiasi, karena terlibat langsung dalam kegiatan pekerjaan tersebut. Bahkan, kata dia, selain masyarakat menerima penghasilan karena masuk dalam harian orang kerja (HOK), mereka juga menerima manfaat yang besar dari pekerjaan tersebut.
Hal ini, jelas Mesak, menjadi harapan pemerintah melalui PNPM, dimana dapat bermanfaat dalam upaya pembenahan serta percepatan dan perluasan pengurangan kemiskinan Indonesia (MP3KI) dalam misinya.
Selain itu, manfaat lain yang diterima adalah akses transportasi menjadi akan lebih mudah menjangkau daerah-daerah yang selama ini sulit dijangkau, karena terkendala sarana dan prasarana jalan. Masyarakat juga pastinya sangat terbantu, dalam hal kegiatan ekonomi khusunya yang berkaitan dengan pemasaran hasil produksi baik pekebunan, pertanian, serta hasil-hasil laut yang ada di kabupaten Rote Ndao.
“untuk masyarakat rote, khususnya 4 kecematan dan umumnya 10 kecematan tentunya akan merasakan asas manfaat dari pembangunan yang didanai dari kegiatan MP3KI dan PNPM-MPD sebagai wujud nyata dari tujuan pemerintah pusat sampai ke daerah bahwa kita bangga membangun desa,” tutur Mesak.
Fasilitator Kecamatan Rote Barat Daya Yulius Banusu dan Fasilitator Tekniknya Matius B. Buret, yang ditemui secara terpisah mengatakan, pekerjaan penyebaran material sertu sudah selesai dan saat ini dilanjutkan dengan tahapan pemadatan. Secara teknis rata-rata pekerjaannya sudah mencapai 65 persen atau hampir mencapai 70 persen.
“kendala-kendala yang ada tidak terlalu berpengaruh, itupun hanya beberapa item dalam hal pendropingan material, sedangkan yang lain berjalan baik,” ungkapnya.
Sementara, Fasilitator Kecamatan Rote Timur, Dedy Ndun mengungkapkan, pada prinsipnya sama dengan kecamatan lain yang mana pekerjaannya pun telah mencapai 60 persen. Dikatakan, kendala yang ada juga tidak terlalu berpengaruh pada berjalannya pekerjaan. Hanya saja, lanjut dia, hanya jarak pendrompingan material baik alat dan bahan harus didatangkan sebagian dari ibukota kabupaten. “itupun tidak terlalu berpengaruh terhadap deadline waktu,” pungkasnya. (Ryan Tulle)