SOE, berandanusantara.com – Budaya gotong-royong rupanya masih kental bagi masyarakat kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT). Salah satu contoh, ketika warga kelurahan Cendana, kecamatan Kota Soe, TTS secara swadaya dan bersama-sama memperbaiki jalan yang rusak di wilayah mereka.
Kegiatan yang merupakan inisiatif warga ini dilakukan karena kondisi jalan di sepanjang kelurahan tersebut mengalami kerusakan parah, sehingga membuat ketidaknyamanan bagi setiap pengendara yang melewatinya. Oleh karena itu, misi dari gotong-royong warga ini tidak lain adalah untuk meningkatkan mutu dan kualitas jalan.
Ketua Pemuda kelurahan Cendana, Hasan Daeng mengungkapkan bahwa kondisi jalan rusak di wilayah mereka sudah dalam waktu yang cukup lama dan sama sekali tidak ada perhatian dari pemerintah . “Pemerintah tidak memperhatikan kondisi jalan ini, sehingga kami harus membangun secara swadaya,” ungkapnya saat bersama warga memperbaiki jalan, belum lama ini.
Menurut dia, pengerjaan jalan tersebut atas kesepakatan bersama tokoh adat dan tokoh masyarakat setempat. Setiap kepala keluarga yang bermukim di kelurahan Cendana diwajibkan untuk menyumbangkan semen sesuai dengan kemampuan masing-masing warga. Hal ini, kata dia, agar jalan di wilayah itu tidak sulit lagi untuk dilintasi.
Setelah semua bahan dikumpulkan warga, lanjut Hasan, jalan rusak yang jaraknya sekitar satu kilometer tersebut mulai dengan gotong-royong dikerjakan warga secara bersama-sama. “Ada beberapa titik yang harus dicor, karena rusak parah,” jelas dia.
Hasan berharap kepada DPRD TTS, khususnya yang berasaldari daerah pemilihan (Dapil) IV agar tidak “buta hati” dengan kondisi infrastruktur di wilayah tersebut. Menurut dia, saat sosialisasi sampai terpilih menjadi anggota DPRD TTS, kondisi jalan masih tetap memprihatinkan alias rusak parah tanpa ada pembenahan sedikitpun.
“Waktu sosialisasi, kami sedang berada di kebun pun mereka cari sampai dapat, namun setelah terpilih tidak seorang pun muncul di masyarakat yang telah memilih mereka,” ungkapnya kesal.
Sementara itu, salah satu toko masyarakat John Sesfaot mengatakan, warga terpaksa berinisiatif sendiri karena sudah berulang kali diusulkan ke pemerintah setempat namun tidak ada jawaban. “Kami sangat kecewa dengan pemerintah, apalagi anggota DPRD dari dapil kota Soe. Kegiatan ini hanya demi kepentingan banyak orang dan bukan kepentingan pribadi,” ujar dia.
Ia sangat mengapresiasi warga setempat yang punya respon positif dengan gotong-royong dan secara swadaya memperbaiki jalan rusak. Tenaga, biaya dan waktu masyarakat setempat dipertaruhkan untuk kepentingan bersama. (Megi)