WAINGAPU, berandanusantara.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumba Timur, asal partai Demokrat, Yosua Katanga Maujawa, getol meyakinkan masyarakat agar menyerahkan tongkat kepemimpinan provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, Benny K Harman dan Benny A Litelnoni.
Menurutnya, program paket Harmoni merupakan “Karpet Merah” bagi petani menuju NTT sejahtera.
“Harmoni hadir untuk menjawab pergumulan petani saat ini, mulai dari masalah permodalan, ketrampilan, kelangkaan pupuk dan obat – obatan yang berakibat pada gagal panen, serta masalah pendidikan anak keluarga miskin”, ungkap Yosua K Maujawa, saat mendampingi calon wakil gubernur NTT, Benny A Litelnoni, di Ngaru Kahiri, desa Lukuwingir, kecamatan Kambata Mapambuhang, Kabupaten Sumba Timur, Selasa (19/6/2018).
Dihadapan masyarakat Lukuwingir, Yosua menjelaskan, paket Harmoni tidak menjanjikan program imajinatif yang mustahil dijalankan tetapi program sederhana yang menyentuh kebutuhan masyarakat dan berorientasi pada kesejahteraan petani.
“Itulah yang menjadi dasar kenapa kita harus mendukung paket harmoni”, jelas Yosua.
Lebih lanjut Yosua menjelaskan, kehadiran cawagub Litelnoni diyakini merupakan awal dari kemerdekaan warga Lukuwingir atas ketertinggalan dalam bidang infrastruktur dan keterbatasan fasilitas pertanian.
“Hari ini masyarakat Ngarukahiri lahir harapan baru dengan hadirnya pak Benny Litelnoni, cawagub NTT nomor urut 3”, tandas Yosua.
Keberpihakan program paket Harmoni pada petani, lanjut Yosua, merupakan kepedulian paslon nomor urut 3 terhadap 85% penduduk NTT yang tergolong kategori miskin.
“Ingat tanggal 27 Juni pastikan pilihan kita pada paslon nomor urut 3, agar program KPS dapat dilaksanakan”, tegas Yosua.
Demu Djawa Kori, tokoh masyarakat wilayah tersebut mengatakan, kehadiran cawagub Benny Litelnoni di daerah Lukuwingir membuktikan bahwa paslon nomor 3 adalah paket yang mau mendengar keluh kesah masyarakat kecil di pelosok NTT.
“Yang hadir dan dekat dengan kami, itu yang kami pilih”, pungkas Demu Djawa Kori, menggunakan bahasa Sumba, disambut tepuk tangan meriah masyarakat yang hadir.
Manfaat Kartu Petani Sejahtera
“1. Keluarga petani mendapatkan bantuan modal maksimal Rp.10 juta untuk biaya produksi dan tunda jual panen, 2. Keluarga petani mendapatkan pelatihan gratis di BLK, 3. keluarga petani mendapatkan subsidi pembelian pupuk, bibit, dan pakan ternak, 4. Keluarga petani mendapatkan jaminan pembelian hasil pertanian bekerjasama dengam BUMD, 5. Keluarga tani mendapatkan asuransi gagal panen, 6. Keluarga tani golongan tidak mampu mendapatkan beasiswa untuk anak-anak petani tingkan SMA, SMK, dan sederajat. (tim/metrobuana)