Lydia Kandou dan Jhon Tanamal Jadi Juri Lomba Nyanyi Pendeta GMIT

  • Whatsapp
Lydia Kandou dan Jhon Tanamal. (Ist)
Lydia Kandou dan Jhon Tanamal. (Ist)
Lydia Kandou dan Jhon Tanamal. (Ist)

KUPANG, berandanusantara.com – Bintang Film senior Lydia Kandou dan penyanyi lagu-lagu rohani yang sudah sangat terkenal, Jhon Tanamal didaulat menjadi juri dalam lomba kidung solo rohani untuk para Pendeta Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT), yang akan berlangsung pada 22 – 27 Agustus 2016 mendatang.

“Keduanya sudah kami konfirmasi, dan dipastikan bisa hadir untuk menjadi juri,” jelas Ketua Panitia Pelaksana, Ernest Ludji dalam keterangan persnya kepada Wartawan, Sabtu (25/6/2016) siang.

Lomba kidung solo ini diselenggarakan oleh Majelis Jemaat GMIT Anugerah Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kegiatan ini merupakan yang kedua, setelah sebelumnya sudah pernah diselenggarakan pada tahun 2014 yang lalu bertempat di gedung Kebaktian GMIT Anugerah Kupang. Dan kali ini, tak tanggung-tanggung hadiah yang disiapkan panitia cukup fantastis.

“Total hadiah mencapai 100 juta lebih. Untuk juara 1 diberi hadiah tour wisata rohani ke Yerusalem, juara 2 perjalanan wisata ke Singapura, sedangkan juara 3 wisata ke Bali, serta untuk juara favorit mendapat kesempatan berwisata ke Labuan Bajo,” ungkap Ernest.

Dalam lomba ini, jelas Ernest, Panitia menyiapkan 21 lagu kidung rohani yang akan dinyanyikan dalam lomba tersebut. Dia mengatakan para peserta diperbolehkan membawa Organis sendiri untuk mengiringi lagu yang akan dibawakan. Namun, kata dia, akan lebih menarik apabila peserta bisa bernyanyi sambil bermain alat musik.

Menurut Ernest, kegiatan ini sifatnya rekreatif bagi seluruh pelayan yang selama ini melayani jemaat di lingkungan pelayanan GMIT. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan mendorong semua jemaat agar dapat memuji Tuhan lewat lagu dan pujian. “Ini sifatnya rekreatif,” katanya.

Sejauh ini, sudah ada sekitar 30 orang Pendeta yang mendaftar sebagai peserta. Dipastikan sampai waktu pelaksanaan, peserta akan bertambah banyak, sehingga lebih meriah. Biaya pendaftaran yang dibebankan kepada peserta sebesar Rp 250 ribu per orang.

Sementara sejauh ini, kesiapan panitia telah mencapai 60 persen. Panitia pun terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak termasuk Kepolisian, agar kegiatan ini bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

“Pemuda lintas agama kota kupang, Orang Muda Katolik , dan pemuda Masjid terdekat juga akan kami libatkan dalam kegiatan ini,” tandas Ernest.

Kegiatan yang akan melibatkan seluruh Pendeta dari seluruh Klasis dalam lingkup GMIT ini mendapat dukungan dari Pemerintah provinsi NTT, Pemerintah Kota Kupang, DPD Asita, Batik Air, Bank NTT, serta Flobamora Tour and Travel. (Amandus Hote)

Related posts