Masyarakat Sabu Raijua Minta KPK Bebaskan Marthen Dira Tome

  • Whatsapp
Marthen Dira Tome
Marthen Dira Tome
Marthen Dira Tome

SEBA, berandanusantara.com – Kerinduan masyarakat Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT), agar Marthen Dira Tome kembali ke Sabu Raijua untuk menjalankan roda pemerintahan semakin kencang. Berbagai cara dilakukan masyarakat dan sejumlah elemen dilakukan pasca ditangkapnya sosok pejuang rakyat Sabu Raijua itu oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu.

Seperti halnya yang dilakukan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) kabupaten Sabu Raijua bersama masyarakat pada Rabu (16/11/2016) pekan lalu. Bertempat di halaman kantor Bupati setempat, pengurus FKUB serta masyarakat menggelar aksi pembakaran seribu lilin sebagai bentuk solidaritas mendukung dibebaskannya pemimpin mereka. Bahkan, hal itu dilakukan selama tiga hari berturut-turut.

Dalam pembakaran seribu lilin tersebut ditandai dengan doa yang dilakukan secara berantai oleh para pemimpin agama yang ada di kabupaten Sabu Raijua. Dalam doanya, para pemimpin agama mendoakan agar Marthen Dira Tome dapat menjalankan segala proses yang ada di Lembaga Anti Rasua. Dan bisa mendapatkan keadilan yang sesungguhnya.

Ketua FKUB kabupaten Sabu Raijua, Pdt Karel Lobo mengatakan, aksi seribu lilin tersebut dilakukan untuk mendukung Marthen Dira Tome dapat dibebaskan dari jeratan hukum yang saat ini menimpanya. Namun sebagai pemimpin agama, katanya, dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada sang pencipta agar memberikan jalan keluar yang terbaik untuk sosok yang sangat dibanggakan di Sabu Raijua itu.

“Kami serahkan semuanya kepada sang pencipta, dan kami ingin agar Pak Marthen Dira Tome dapat dibebaskan dan kembali menjalankan roda pemerintahan di Aabu Raijua,” ungkapnya.

Senada, ketua MUI Sabu Raijua, H Mohamad Yasin Alboneh menegaskan, KPK harus membebaskan Marthen Dira Tome sebagai pucuk pimpinan tertinggi di Sabu Raijua. Dia juga meminta agar proses hukum yang dilakukan oleh KPK terbadap Marthen Dira Tome harus sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Kami sangat menghargai proses yang ada, namun yang paling penting harus sesuai dengan aturan,” tegas dia.

Hadir dalam aksi tersebut Wakil Bupati Nikodemus Rihi Heke dan Sekda Yulius Uli. Aksi tersebut berjalan khusuk dan masyarakat pun berjubel hadir dalam aksi tersebut.

Pasca penepatan tersangka oleh KPK, aktifitas pemerintahan di kabupaten Sabu Raijua pun terlihat sepi.  Pantauan wartawan, sejumlah ruangan di kantor pemerintahan sebagian terlihat sepi, bahkan ada juga yang kosong.(AM/Ikz/Lntt)

Related posts